Kesepakatan TikTok dan AS Tertunda, Masih Tunggu Kepastian Tarif Trump

Kesepakatan TikTok dan AS tertunda-foto; ilustrasi-jambi independent

JAKARTA,JAMBIKORAN.COM - Kesepakatan terkait dengan operasional TikTok di Amerika Serikat (AS) saat ini masih tertunda karena menantikan kepastian pengenaan tarif Amerika Serikat kepada negara asal TikTok yakni China.

Kepastian terkait dengan pengenaan tarif AS terhadap China mulai menunjukkan titik terang.

Kabar ini dilontarkan oleh Presiden AS Donald Trump yang mengisyaratkan kemungkinan berakhirnya kenaikan tarif resiprokal antar kedua negara.

“Saya tidak ingin tarif naik, karena pada titik tertentu hal ini akan membuat orang tidak membeli,” kata Trump mengomentari terkait pengenaan tarif yang harus dikeluarkannya kepada negara-negara lain.

BACA JUGA:Ini Tiga Faktor agar Ekonomi RI Tumbuh Lampaui Proyeksi Menurut Pakar

BACA JUGA:Ketua RT Tidak Aktif, DPMPPA Kota Jambi: Bisa Diganti Jika Warga Sepakat

Ia berpendapat mungkin saja pihaknya melakukan penurunan tarif karena hal itu nantinya berakhir pada rusaknya daya beli di masyarakat.

Pengenaan tarif AS kepada beberapa negara-negara lain mendapatkan reaksi keras dari banyak pihak sejak diumumkan pada 2 April 2025.

Secara garis besar, AS menetapkan pengenaan tarif sekitar 10 persen untuk setiap barang yang masuk ke AS dari beberapa negara yang memiliki hubungan baik, meski begitu akhirnya pengenaan tarif itu ditunda karena menantikan negosiasi dengan negara-negara terkait.

Namun, di tengah itu semua Trump mengambil langkah lain untuk China dengan terus menaikkan tarif resiprokal yang kini mencapai total 145 persen karena negara tersebut mengambil langkah serupa dengan memberikan pengenaan tarif khusus pada barang AS yang akan masuk ke China.

BACA JUGA:PSG Unggul Cepat, Villa Balikkan Keadaan

BACA JUGA:Dampak Buruk Tidur dengan Lampu Menyala, Bisa Picu Masalah Kesehatan Serius

Meski begitu, Trump menyatakan bahwa delegasi China telah berkomunikasi dengan AS sejak pengenaan tarif dan menyatakan optimisme bahwa mereka dapat mencapai kesepakatan.

Akan tetapi Trump berulang kali menolak untuk menyebutkan sifat pembicaraan antara kedua negara atau apakah pembicaraan tersebut secara langsung melibatkan Presiden China Xi Jinping atau tidak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan