Jumat, 13 Jun 2025
Network
Beranda
Utama
Nasional
Internasional
Seputar Jambi
Jambi City
Jambi Barat
Jambi Timur
Target
Politik
Opini
Disway
Tokoh
Inforial
Society
Komunitas
Otomotif
Lifestyle
Edukasia
Kesehatan
Ragam
Sport
Entertainment
Network
Beranda
Utama
Detail Artikel
Balik Kucing
Reporter:
Disway
|
Editor:
Jennifer Agustia
|
Senin , 21 Apr 2025 - 19:17
Dahlan iskan--
balik kucing ini seperti kontradiksi dengan keinginan anda. pun keinginan negara maju. tapi, rupanya, apa boleh buat: tiongkok kembali mengizinkan dibangunnya pembangkit listrik tenaga uap (pltu) berbahan bakar batu bara. seluruh dunia sudah mengumumkan moratorium pltu. termasuk tiongkok. pltu lama, dipensiunkan lebih awal. bahkan yang kecil-kecil dibongkar. kian kecil pltu itu kian boros batu bara. juga kian banyak memproduksi polusi udara. yang dikategorikan kecil di tiongkok adalah 300 megawatt ke bawah. itu sudah termasuk sangat besar untuk indonesia. banyak pltu di indonesia yang ukurannya jauh di bawah itu: 100 megawatt, 50 megawatt, bahkan 25 megawatt. di indonesia hanya beberapa saja yang ukurannya 600 megawatt. hanya lima atau enam yang berukuran 1.000 mw: dua di batang, jateng; satu di cilacap; dua lagi di banten. baca juga:paus fransiskus wafat di usia 88 tahun, paus pertama yang dimakamkan di luar vatikan baca juga:dua santri dicabuli pengasuh ponpes, pelaku menggunakan modus minta dipijit di tiongkok, waini, mayoritas pltu berukuran 1.000mw. sangat efisien. juga lebih bersih polusi. kalau anda lewat tol dari cirebon ke semarang, tengoklah ke kiri. terlihat ada dua pltu di sisi kiri jalan. di batang. dua unit. cerobongnya satu. itu milik grup adaro. dua-duanya berukuran 1.000 mw. indonesia juga sudah mengumumkan moratorium pltu. tidak akan ada izin baru. yang lama juga lagi dibahas mana yang akan dipensiunkan lebih awal dari usia hidupnya. misalnya yang di pantai cirebon itu. kenapa tiongkok membatalkan moratorium itu? kenapa tiongkok kembali mengizinkan pembangunan pltu batu bara besar-besaran –sampai tahun 2027? kenapa tiongkok balik-kucing? dugaan saya: itu terkait dengan perang dagang dengan amerika. akibat perang itu tiongkok berpikir keras: bagaimana agar pabrik-pabrik di sana bisa lebih efisien. lalu harga jual produk pabrik-pabrik itu –yang sudah murah itu– bisa lebih murah lagi. salah satu caranya adalah: menyediakan energi yang lebih murah. anda sudah tahu: harga listrik paling murah adalah yang diproduksi dengan bahan bakar batu bara. yang paling mahal adalah yang diproduksi lewat biomasa, energi terbarukan, minyak solar, dan gas. memang listrik dari solar cell hanya sedikit lebih mahal daripada batu bara. tapi solar cell yang tanpa baterai. begitu pakai baterai bisa dua kali lipat lebih mahal daripada batu bara. padahal tanpa baterai, solar cell itu justru menyulitkan pln: solar cell hanya menyediakan listrik siang hari, padahal pln lebih perlu listrik petang dan malam hari: antara pukul 17.00 sampai 22.00. listrik tenaga air dan panas bumi memang murah. demikian juga nuklir. tapi investasi pembangunannya jauh lebih tinggi. juga jauh lebih lama. maka tiongkok memutuskan itu: mengizinkan kembali pembangunan pltu batu bara. syaratnya: harus lebih bersih polusi. lebih bersih 5 sampai 10 persen dari pltu lama. tiongkok tidak peduli dengan kesepakatan dunia untuk mengakhiri penggunaan batu bara. kalau, misalnya, ada yang menyalahkannya, tiongkok tinggal bilang: yang salah amerika. gara-gara perang dagang, tiongkok harus lebih efisien. tiongkok ingin maju. ia harus mencari jalan apa pun untuk terus maju. kepentingan dalam negerinya lebih utama dari kesepakatan di bidang green energy. bagaimana dengan kita, indonesia? yang kaya batu bara? akankah kita ikut cara tiongkok –lebih mementingkan dalam negeri kita? (dahlan iskan)
1
2
»
Tag
# kontradiksi
# pembangkit listrik tenaga uap (pltu) berbahan bakar batu bara
# moratorium pltu
# listrik
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Jambi Independent 22 April 2025
Berita Terkini
Emily Nahon, Calon Pilar Kokoh di Lini Belakang Timnas Putri Indonesia
Sport
1 jam
Ketum PSSI Erick Thohir Temui Petinggi Molten, Bahas Peluang Kerja Sama Majukan Sepak Bola Indonesia
Sport
1 jam
Timnas Indonesia Lakukan Transformasi Besar Jelang Hadapi Tim-Tim Arab
Sport
1 jam
Brian McKnight dan All 4 One Ajak Penonton Bernostalgia
Entertainment
1 jam
Alyssa Daguise dan Al Ghazali Ungkap Foto Prewedding
Entertainment
1 jam
Baru Bebas Wamil, Jungkook BTS Diteror, Perempuan Asal China Diamankan Polisi
Entertainment
1 jam
Penyaluran Bantuan Pangan Diutamakan Wilayah Indonesian Timur
Nasional
1 jam
Indonesia Targetkan 17–20 Persen Energi Terbarukan di 2025
Nasional
1 jam
RI Telah Terbitkan Sukuk Hijau hingga Rp185,6 Triliun
Nasional
1 jam
China: Bebas Visa Transit 10 Hari untuk Indonesia
Internasional
1 jam
Berita Terpopuler
Bupati Dillah Lantik 19 Pejabat Eselon II, Tegaskan Pentingnya Kinerja dan Sinergi
Jambi Timur
21 jam
''GJLS: Ibuku Ibu-Ibu'', Film Komedi Absurd, Siap Mengocok Perut Penonton Indonesia
Entertainment
22 jam
KPK Periksa Mantan Anggota DPRD Provinsi Jambi, Usut Kasus Suap Pengesahan RAPBD
Utama
22 jam
Kementerian ESDM: Baru Wali Kota Jambi yang Tawarkan Skema Jargas Inovatif via BUMD
Jambi City
20 jam
Pedagang Menolak Pindah, Rencana Relokasi Pedagang Pakubuwono Ditunda
Utama
23 jam
Bakal Ada Tersangka Baru, Korupsi Pembangunan Pasar Tanjung Bungur
Utama
22 jam
Berita Pilihan
Emily Nahon, Calon Pilar Kokoh di Lini Belakang Timnas Putri Indonesia
Sport
1 jam
Ketum PSSI Erick Thohir Temui Petinggi Molten, Bahas Peluang Kerja Sama Majukan Sepak Bola Indonesia
Sport
1 jam
Timnas Indonesia Lakukan Transformasi Besar Jelang Hadapi Tim-Tim Arab
Sport
1 jam
Brian McKnight dan All 4 One Ajak Penonton Bernostalgia
Entertainment
1 jam
Alyssa Daguise dan Al Ghazali Ungkap Foto Prewedding
Entertainment
1 jam