Makanan dan Kesehatan Mental: Bisa Pengaruhi Tingkat Stres dan Kecemasan

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent j

Setelah menyantap sepiring nasi padang yang gurih atau semangkuk mi instan hangat, pernahkah Anda merasa lebih cepat lelah, mudah tersinggung, atau sulit berkonsentrasi? Ternyata, apa yang kita letakkan di atas piring tak hanya berdampak pada perut, tetapi juga dapat memengaruhi kondisi mental seperti stres dan kecemasan.

Penelitian terbaru yang dikutip dari laman VeryWellMind.com, Rabu (23/4), menunjukkan bahwa individu yang jarang mengonsumsi buah dan sayur memiliki risiko lebih tinggi mengalami stres berkepanjangan. Hal ini berkaitan erat dengan peran nutrisi dalam menjaga keseimbangan fungsi otak dan sistem saraf.

Otak Butuh Nutrisi Seimbang, Bukan Hanya Kalori

Layaknya mesin mobil yang hanya akan bekerja optimal jika diisi bahan bakar berkualitas, tubuh—terutama otak—membutuhkan asupan nutrisi seimbang agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik. “Mikrobiota usus yang sehat berperan besar dalam produksi hormon-hormon seperti serotonin, yang memengaruhi suasana hati,” jelas Kaleigh McMordie, ahli gizi asal Texas, Amerika Serikat.

BACA JUGA:3 Kebiasaan Bisa Gagalkan Diet

BACA JUGA:Transformasi UMKM: Wali Kota Maulana Dorong Pelaku UMKM Jadi Pengusaha

Serotonin, yang sering dijuluki sebagai hormon bahagia, sebagian besar diproduksi di saluran pencernaan. Oleh sebab itu, pola makan yang mendukung kesehatan usus bisa menjadi “senjata alami” dalam mengelola stres dan gejala kecemasan.

Hindari Pemicu: Dari Kafein Berlebihan hingga Diet Ekstrem

Meskipun secangkir kopi atau minuman bersoda sering menjadi ‘teman’ di tengah tekanan pekerjaan atau aktivitas padat, konsumsi berlebih justru dapat memperburuk kondisi emosional. “Kafein memang tidak langsung menyebabkan gangguan kecemasan, tetapi bisa memperparah gejalanya seperti jantung berdebar dan gelisah,” ujar Teralyn Sell, psikoterapis sekaligus konsultan kesehatan mental.

Tak hanya itu, praktik diet ekstrem yang mengabaikan waktu makan atau menurunkan asupan secara drastis juga bisa berdampak negatif. Ketika kadar gula darah turun drastis karena perut kosong, tubuh memicu reaksi fight or flight—mekanisme pertahanan diri yang justru memperburuk stres.

Salmon, Tempe, dan Almond: 'Pahlawan' di Piring Anda

Sebaliknya, sejumlah makanan terbukti membantu menstabilkan suasana hati. Asam lemak omega-3 dalam ikan salmon, probiotik dalam tempe, serta magnesium dalam kacang almond terbukti memberi manfaat positif pada kesehatan mental. “Makanan ini membantu memperbaiki koneksi saraf dan memperkuat jalur komunikasi antara otak dan usus,” terang McMordie.

Pola makan Mediterania, yang menekankan konsumsi sayuran berwarna, biji-bijian utuh, minyak zaitun, dan makanan fermentasi seperti yogurt, dinilai sebagai salah satu pendekatan paling ramah bagi keseimbangan emosi.

Momen Kumpul Keluarga: Stres Makan atau Nikmat Kuliner?

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan