Kenali Gejala Serangan Jantung yang Kerap Disangka Masuk Angin

Waspada serangan jantung-Foto: ist-jambi independent

JAMBI,JAMBIKORAN.COM – Banyak masyarakat Indonesia kerap menganggap remeh gejala serangan jantung karena sering kali disamakan dengan masuk angin. Padahal, dalam dunia medis, istilah masuk angin sebenarnya tidak dikenal dan seringkali menutupi tanda-tanda serius dari kondisi yang lebih berat seperti serangan jantung.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), masuk angin diartikan sebagai sakit meriang atau rasa tidak enak badan karena kurang sehat. Namun, menurut Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr Melisa Aziz, SpJP, banyak orang Indonesia yang salah kaprah mengira serangan jantung sebagai masuk angin lantaran beberapa gejalanya mirip.

“Memang orang Indonesia mikirnya itu masuk angin ya,” ujar dr Melisa.

Padahal, gejala paling umum dari serangan jantung adalah nyeri dada yang terasa berat, seperti ditekan atau ditindih benda besar. 

BACA JUGA:Wow…Shanghai Auto Show 2025 Banyak Pamerkan Mobil Terbang

BACA JUGA:Bujang Gadis Kota Jambi 2025: Menebar Semangat 'Bahagia Berbudaya

Namun, pada beberapa kasus, nyeri ini tidak selalu dirasakan di dada, melainkan di ulu hati atau bagian tengah perut, sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan.

Lebih lanjut, dr Melisa menyebutkan bahwa gejala lain yang harus diwaspadai adalah sesak napas mendadak, dada berdebar kencang, serta mual dan muntah yang datang tiba-tiba dan tidak berkaitan dengan makanan. Keringat dingin yang keluar dalam jumlah banyak juga menjadi tanda umum serangan jantung.

“Kalau muncul tiba-tiba, apalagi pada orang yang punya faktor risiko atau sudah lansia, itu harus segera ke dokter,” tegasnya.

BACA JUGA:Makanan dan Kesehatan Mental: Bisa Pengaruhi Tingkat Stres dan Kecemasan

BACA JUGA:5 Resep Herbal untuk Meningkatkan Stamina, Lebih Ampuh dan Aman

Dr Melisa mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan keluhan tersebut dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Deteksi dan penanganan dini sangat penting agar nyawa pasien bisa diselamatkan.

“Apalagi kalau usianya sudah tua dan punya faktor risiko, jangan tunda ke rumah sakit. Harus segera pastikan apakah ini serangan jantung atau bukan,” tutup dr Melisa. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan