Pemerintah Serap Rp 12 Triliun Dari Lelang Sukuk Pada Pekan Ini

Pemerintah berhasil menyerap Rp 12 Triliun dari lelang Sukuk. -IST/Jambi Independent-Jambi Independent

JAKARTA - Pemerintah menyerap dana senilai Rp12 triliun dari lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada 29 April 2025.

Nilai serapan itu lebih tinggi dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp10 triliun.

Dikutip dari keterangan Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, total penawaran masuk pada lelang kali ini sebesar Rp32,68 triliun.

Dari tujuh seri yang dilelang, pemerintah hanya memenangkan enam seri. Pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana dari seri PBS034 (pembukaan kembali) meski menerima penawaran masuk Rp381 miliar.

BACA JUGA:Dorong Koperasi Bertransformasi Digital

BACA JUGA:Tren Karhutla Menurun, Menhut: Jangan Lengah

Serapan terbesar berasal dari seri PBS030 yang dimenangkan sebesar Rp4,15 triliun dengan jatuh tempo 15 Juli 2028. Penawaran masuk untuk seri ini tercatat sebesar Rp9,44 triliun dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,49236 persen.

Selanjutnya, pemerintah memenangkan nominal sebesar Rp3,7 triliun dari seri PBS003 yang memiliki jatuh tempo 15 Januari 2027. Penawaran masuk untuk seri ini mencapai Rp9,21 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,40855 persen.

Dari seri PBS039, pemerintah menyerap dana sebesar Rp2,05 triliun dengan jatuh tempo 15 Juli 2041. Penawaran masuk tercatat sebesar Rp2,11 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,04403 persen.

Seri PBS038 dimenangkan sebesar Rp1,1 triliun dengan jatuh tempo 15 Desember 2049. Penawaran masuk untuk seri ini mencapai Rp4,76 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,09747 persen.

Adapun dari dua seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) pemerintah menyerap masing-masing Rp500 miliar.

Seri SPNS13102025 menerima penawaran masuk Rp1,12 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,20000 persen dan jatuh tempo 13 Oktober 2025.

Sementara seri SPNS12012026 menerima penawaran masuk Rp5,66 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,20000 persen dan jatuh tempo 12 Januari 2026.

Seluruh seri SBSN tersebut menggunakan underlying asset berupa proyek atau kegiatan dan APBN 2025 dan barang milik negara (BMN). Adapun hasil lelang akan digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2025.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan