Gus Baha Lebih Memilih Kurban Kambing daripada Sapi, Ternyata Ini Alasannya

foto ilustrasi kambing kurban.-istimewa-

JAKARTA - Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam mulai mempersiapkan ibadah kurban. Di tengah perdebatan pilihan antara kurban sapi atau kambing, ulama terkemuka KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menyampaikan pandangannya yang cenderung memilih kambing sebagai hewan kurban.

Dalam sebuah perbincangan santai bersama Prof. Quraish Shihab di kanal YouTube Najwa Shihab, Gus Baha menjelaskan bahwa secara fiqih, satu ekor kambing yang dikurbankan oleh satu orang memiliki keutamaan lebih dibandingkan satu ekor sapi yang dikurbankan secara kolektif oleh tujuh orang.

"Menurut saya, ketika dibandingkan, memilih satu kambing untuk satu orang daripada satu sapi untuk tujuh orang, saya cenderung setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa lebih baik memilih kambing," ungkap Gus Baha.

Landasan Fiqih dan Sejarah Kurban

BACA JUGA:Sipkan Tiga Lokasi Sekolah Rakyat

BACA JUGA:BPBD Muaro Jambi Petakan Wilayah Rawan Karhutla

Gus Baha merujuk pada pandangan mayoritas ulama dalam kitab-kitab klasik fiqih yang mengutamakan kambing sebagai hewan kurban.

Ia juga menyoroti kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, di mana Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor kambing sebagai bentuk pengorbanan.

"Jika kambing tidak lebih baik dari hewan lain, tentu saja Allah tidak akan memilih menggantikan Nabi Ismail dengan kambing," tegas Gus Baha.

Menurutnya, kisah ini menjadi indikasi keutamaan kambing dalam syariat Islam, yang kemudian dijadikan rujukan oleh banyak ulama.

BACA JUGA:Polemik Lahan Sawit di Desa Betung, Kemas Ismail: Lihat Dulu Dasar Hukumnya

BACA JUGA:239 JCH Sarolangun Bertolak ke Kota Jambi

Selain itu, Gus Baha menekankan bahwa berkurban seekor kambing untuk satu orang menunjukkan sikap tanggung jawab dan kemandirian, tanpa harus bergantung pada iuran atau kolektif dari orang lain.

Teladan dari Rasulullah

Gus Baha juga menyebutkan bahwa Rasulullah SAW lebih sering berkurban menggunakan kambing. Hal ini menjadi alasan tambahan yang memperkuat pendapat para ulama tentang keutamaan kambing dalam ibadah kurban.

"Ini juga yang menjadi alasan kenapa banyak ulama menyatakan bahwa kambing lebih utama daripada hewan lainnya dalam kurban," ujarnya.

BACA JUGA:Sopir Keluhkan Pengerjaan Box Culvert, Jalinsum Km 60 Jambi-Padang Macet

BACA JUGA:Dewan Segera Panggil Pemilik Villa Bukit Diza

Pandangan Terhadap Gaya Hidup Modern

Meski demikian, Gus Baha menyayangkan bahwa keutamaan kurban kambing sering kali terpinggirkan oleh gaya hidup masyarakat modern.

Misalnya, anggapan bahwa daging kambing dapat memicu tekanan darah tinggi, membuat sebagian orang enggan mengonsumsinya.

Menanggapi hal itu, Gus Baha menilai bahwa daging kambing aman dikonsumsi selama dalam batas wajar. Ia mengajak umat Islam untuk kembali memahami makna kurban secara lebih mendalam, tidak hanya dari sisi praktis atau gaya hidup.

"Kalau dikonsumsi wajar, tidak akan ada masalah. Yang penting adalah niat dan pengorbanannya," tutup Gus Baha. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan