OJK Catat Kinerja Industri Jasa Keuangan Provinsi Jambi Stabil, Ini Faktor Pendukungnya

OJK sebut IJK Provinsi Jambi stabil-Foto : ist-Jambi Independent

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit BU di Jambi masih didominasi oleh konsumsi sebesar 42,61 persen diikuti investasi sebesar 29,15 persen dan modal kerja sebesar 28,24 persen. 

Selanjutnya, berdasarkan kategori debitur, porsi penyaluran kredit kepada UMKM tercatat sebesar 46,61 persen dan non-UMKM sebesar 53,39 persen. 

Hal ini sejalan dengan porsi penyaluran kredit terbesar pada sektor bukan lapangan usaha-rumah tangga (termasuk multiguna) sebesar 28,71 persen, diikuti dengan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 28,51 persen dan perdagangan besar dan eceran sebesar 15,53 persen.

Penyaluran kredit BPR di Jambi mengalami penurunan pada Maret 2025 sebesar 5,62 persen (yoy) menjadi Rp1,06 triliun, namun DPK meningkat sebesar 3,41 persen (yoy) menjadi Rp949,55 miliar.

Loan to Deposit Ratio (LDR) BPR di Jambi pada Maret 2025 tercatat sebesar 84,07 persen dan kualitas kredit bermasalah dengan rasio NPL sebesar 16,05 persen.

BACA JUGA:Tanda-tanda Gangguan Kesehatan Mental

BACA JUGA:Dorong Promosi Wisata Kota Jambi, Lewat Berbagai Program Unggulan

Porsi kredit modal kerja sebesar 54,82 persen dari total penyaluran kredit, diikuti dengan investasi sebesar 30,88 persen dan konsumsi sebesar 14,30 persen. Selanjutnya, porsi penyaluran BPR kepada UMKM tercatat sebesar 83,79 persen dan kepada non-UMKM sebesar 16,21 persen.

Berdasarkan lapangan usaha, porsi terbesar pada sektor konstruksi sebesar 22,45 persen, diikuti oleh sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 18,93 persen.

Perkembangan Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)

Pada sektor IKNB, kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pada Maret 2025 menunjukkan perkembangan yang positif dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 33,05 persen (yoy). Sejak berdiri pada tahun 2019 s.d. Maret 2025, LKMS telah menyalurkan dana sebesar Rp3,10 miliar kepada 1.619 nasabah dengan NPF sebesar 1,17 persen.

Kinerja Perusahaan Pembiayaan di Jambi Februari 2025 dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp9,04 triliun atau meningkat 0,30 persen (yoy) dengan Non-Performing Financing (NPF) di angka 3,17 persen.  Terdapat peningkatan jumlah kontrak pembiayaan menjadi 1.329.636 kontrak atau meningkat 43,49 persen (yoy).

Sementara itu, industri modal ventura posisi bulan Februari 2025 menunjukan total pembiayaan menjadi sebesar Rp131,70 miliar, meningkat 22,01 persen (yoy) dan rasio NPF sebesar 2,44 persen, turun sebesar 0,15 persen (yoy).

BACA JUGA:Gerebek Lokasi Penyelewengan BBM Subsidi, Amankan Seorang Pelaku dan 140 Liter Pertalite

BACA JUGA:Tanda-tanda Gangguan Kesehatan Mental

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan