20 Kerambah Hancur Dihantam Tongkang Batubara, Kerugian Capai Rp 500 Juta

TONGKANG: Tongkang batu bara tanpa awak kapal tersandar di tengah sungai, di Desa Pamatang Jering.-JUNAIDI/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

SENGETI - Puluhan warga Desa Pematang Jering, mendatangi awak kapal tongkang batu bara di sungai Batanghari desa setempat. 

Puluhan warga kesal, karena tongkang batu bara sudah sering menabrak kerambah ikan warga di sana. Akibatnya, warga merugi hingga ratusan juta rupiah. 

Aksi puluhan warga yang mengamuk tersebut terjadi pada Sabtu (31/5) sekitar pukul 10.00. 

Aksi ini juga viral di Media Sosial (Medsos). Di dalam video yang beredar, terdengar salah satu warga yang kesal dan memprotes kebijakan pemerintah tentang hauling batu bara. 

BACA JUGA:30 Tahun Bersama Pembaca

BACA JUGA:Jembatan Komunikasi

Tak hanya itu, sebuah tongkang tanpa awak kapal juga terlihat tersandar di tengah tengah sungai. Keberadaan tongkang tersebut membuat warga merasa khawatir dan cemas. Karena, kapan saja bisa hanyut dan menabrak kerambah ikan milik warga jika arus sungai deras. 

"Tengok ha, kep nyo dak do, kapalnyo dak do, ni bahayo ni kalau hanyut," bunyi suara di dalam video tersebut. 

Mantan Anggota DPRD Muarojambi, Zulkifli mengatakan, akibat kelalaian dari awak kapal, kerambah yang hancur dihantam tongkang batu bara ini sebanyak 20 unit. 

"Ada 20 unit kerambah yang ditabrak, hancur lebur. Kami minta ganti rugi," ujar Zulkifli. 

Tidak hanya itu, akibat kejadian ini, warga mengalami kerugian hingga Rp 500 juta. Karena kerambah ikan yang dihantam tongkang tersebut sudah siap panen. 

Zulkifli menambahkan, kejadian tongkang batu bara menabrak kerambah ikan milik warga ini, bukan hanya terjadi sekali ini saja. Melainkan sudah empat kali terjadi. 

"Ini sudah kejadian yang ke empat kalinya. Sekarang saya bersama Pol Airud mengecek langsung dan meminta pertanggungjawaban kepada pemilik tongkang batu bara," tandanya. (jun/enn)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan