Status Karhutla Jambi Naik Minggu Ini, Resiko Karhutla Semakin Tinggi

PENANGGULANAN KARHUTLA: Gubernur Jambi saat apel pasukan penanganan bencana di Provinsi Jambi, beberapa waktu lalu.-DOK/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI - Memasuki musim kemarau tahun ini, sejumlah wilayah di Provinsi Jambi mulai menunjukkan indikasi meningkatnya potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Titik-titik panas (hotspot) mulai terdeteksi di berbagai daerah, menandakan tingginya risiko kebakaran akibat cuaca ekstrem dan kondisi lahan yang mengering.

Gubernur Jambi, Al Haris, merespons cepat kondisi ini dengan menginstruksikan pembentukan tim terpadu yang akan bertugas khusus untuk memantau dan menangani dampak musim kemarau yang mulai dirasakan. Tim ini akan terdiri dari unsur lintas sektor, termasuk Korem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, serta instansi terkait lainnya.

“Status Karhutla akan dinaikkan BPBD Provinsi pada minggu ini. Artinya telah disiapkan dari posko, dan stakeholder bersiaga seperti Masyarakat Peduli Api,” ujar Al Haris saat memberikan keterangan kepada media.

Gubernur menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi antarinstansi untuk menjamin penanganan yang cepat dan tepat, demi meminimalisir dampak yang mungkin ditimbulkan oleh Karhutla terhadap masyarakat, lingkungan, dan aktivitas ekonomi.

BACA JUGA:Lestarikan Keragaman Hayati, BKSDA Jambi Lepas Liarkan 2 Ekor Kukang ke Cagar Alam Durian Luncuk II

BACA JUGA:Tekankan Integritas dan Tanggung Jawab, Al Haris Lantik 107 Pejabat Eselon III dan IV. Ini Nama-namanya

Dalam arahannya, Al Haris juga menginstruksikan agar BPBD segera menyiapkan posko-posko siaga yang akan menjadi pusat koordinasi dan penanggulangan bencana selama musim kemarau berlangsung. Posko ini akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk aparat TNI/Polri, relawan, serta kelompok masyarakat seperti Masyarakat Peduli Api (MPA) yang selama ini aktif dalam kegiatan pencegahan kebakaran.

“Seperti biasanya, saya juga meminta tim di lapangan dibentuk agar betul-betul sudah mulai melihat kondisi cuaca. Ada dari tim yang tergabung dengan Korem, Dinas Sosial, BPBD, dan juga Dinas Perkebunan dan Kehutanan,” lanjutnya.

Pemerintah Provinsi Jambi juga tengah bersiap untuk menaikkan status siaga menjadi Status Darurat Karhutla, mengingat meningkatnya potensi kebakaran dan prediksi musim kemarau yang lebih panjang dan kering dari biasanya. Langkah ini memungkinkan mobilisasi sumber daya secara lebih luas dan penanganan karhutla secara lebih intensif.

Al Haris mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berperan aktif dalam upaya pencegahan Karhutla, dengan tidak membuka lahan dengan cara membakar dan segera melaporkan jika ditemukan indikasi kebakaran.

“Kita harus bekerja sebagai satu kesatuan. Semua pihak harus bersinergi untuk meminimalisir dampak Karhutla. Kita tidak ingin kejadian seperti tahun-tahun sebelumnya terulang kembali. Ini butuh komitmen bersama,” tegasnya. (Enn)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan