Densus 88 Selidiki Ancaman Bom Pesawat Saudia Airlines

MENDARAT DARURAT: Pesawat saudia Airlines yang membawa jemaah haji Indonesia, mendarat darurat di Bandara Kualanamu karena ancaman bom.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Anti-Teror (Densus 88 AT) Polri masih melakukan penyelidikan terkait ancaman bom di pesawat Saudia Airlines yang diterima melalui email.
Juru Bicara Densus 88 AT Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan pihaknya telah merespons ancaman tersebut, dengan melakukan pengembangan dan koordinasi dengan Polda dan stakeholder lainnya.
"Melakukan pengembangan juga, melakukan pengembangan koordinasi dengan wilayah Polda, stakeholder lain untuk memastikan ancaman itu tidak berkembang menjadi sesuatu yang lebih," katanya, Rabu (18/6).
Dia mengatakan, Densus 88 AT Polri juga berkoordinasi dengan otoritas Saudi terkait ancaman tersebut karena objek yang diancam adalah aset Saudi di Indonesia.
BACA JUGA:Bukan Rapat
BACA JUGA:Mantan Ketua Koni Muarojambi Divonis 4,5 Tahun Penjara
"Bahwa itu adalah benar, bahwa maskapai itu diancam. Densus langsung melakukan pengembangan baik di Jakarta maupun Sumatera untuk mereduksi ancaman tersebut," tuturnya.
Pihaknya masih melakukan koordinasi dengan antar negara untuk memastikan keamanan.
Sebelumnya pesawat yang membawa 442 jemaah haji mendarat darurat setelah menerima ancaman bom.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Ferry Walintukan mengatakan bahwa ancaman bom tersebut dikirimkan ke co-pilot melalui saluran komunikasi yang belum diketahui secara pasti.
"Ancaman bom itu diterima oleh co-pilot dari luar, tapi kami belum mengetahui secara pasti melalui saluran komunikasi apa," bebernya.
Diungkapkannya, setelah menerima ancaman bom, pesawat tersebut langsung melakukan pendaratan darurat dan saat ini sedang menjalani proses screening untuk memastikan keamanan penumpang dan kru pesawat.
"Kondisi pesawat dan penumpang saat ini tidak ada masalah, mereka sedang menjalani proses screening," ungkapnya.
Dijelaskannya, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa di balik ancaman bom tersebut dan motif di baliknya. (*)