Kekuatan Cerita Jadi Penentu, Film Animasi Indonesia Tembus Pasar Global

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
Jakarta - CEO sekaligus Group President Visinema Studios, Herry Budiazhari Salim, menekankan pentingnya kekuatan cerita sebagai elemen utama agar film animasi Indonesia mampu menembus pasar internasional.
“Inti dari karya kami adalah penceritaan. Bukan hanya soal teknis animasi, tapi bagaimana kami menciptakan narasi yang mampu menjangkau lintas budaya dan generasi,” ujar Herry dalam sebuah pernyataan di Jakarta.
Ia mengangkat film animasi "Jumbo" sebagai contoh nyata. Film ini dikembangkan sebagai intellectual property (IP) jangka panjang yang dirancang untuk tetap relevan dalam jangka waktu yang lama. Menurutnya, proses pengembangan IP di Visinema tidak bersifat instan, melainkan membutuhkan waktu bertahun-tahun dengan fokus pada pembangunan karakter yang kuat, alur cerita yang bermakna, serta penggambaran emosi yang autentik.
BACA JUGA:''Warkop DKI Kartun'': Nostalgia Komedi Legendaris Dalam Balutan Animasi Modern
Meski Indonesia memiliki banyak animator berbakat yang telah terlibat dalam proyek-proyek besar internasional, seperti produksi Marvel, Herry menegaskan bahwa keunggulan teknis saja belum cukup untuk menciptakan karya yang mampu bersaing di level global.
“Para animator kita sangat kompeten secara teknis, tetapi jika ingin menciptakan produk nasional yang mendunia, fondasinya tetap terletak pada kekuatan cerita,” jelasnya.
Ia juga menyebut pentingnya menyisipkan “kebenaran universal” dalam setiap cerita—yakni elemen emosi dan konflik yang bisa dirasakan oleh audiens dari berbagai latar budaya.
“Universal truth itulah yang membuat cerita kita bisa menyentuh hati penonton, bukan hanya di Indonesia tapi juga di Asia, Eropa, bahkan Amerika,” lanjut Herry.
Kesuksesan "Jumbo" di pasar lokal menjadi tonggak penting bagi Visinema. Film ini tidak hanya mendapat sambutan positif di bioskop dalam negeri, tapi juga tengah dikembangkan sebagai IP strategis jangka panjang.