Kerinci Alami Kekeringan Ekstrem, Puluhan Hektar Sawah Tak Bisa Digarap

Area persawahan tidak bisa digarap akibat kekeringan melanda Kabupaten Kerinci. -Saprial/Jambi Independent -Jambi Independent
KERINCI - Kekeringan yang melanda Kabupaten Kerinci membuat para petani tak bisa menggarap lahan pertanian. Akibat kekeringan air irigasi juga sudah tidak mengalir lagi karena musim kemarau panjang.
Puluhan hektare lahan sawah yang alami kekeringan ekstrem terjadi di Kecamatan Sitinjau laut di Daerah Muara Air Dua mengalami kekeringan sehingga sawah tak bisa diharap oleh petani.
Saleh, salah seorang petani mengatakan bahwa lahan sawah mereka sudah tidak bisa lagi digarap karena kekeringan, tanah sudah retak akibat kekeringan. “Sudah empat bulan lahan sawah kami ini kekeringan sehingga tak bisa di garap,” ungkapnya.
BACA JUGA:Pemuda di Batang Hari Ditemukan Gantung Diri, Diduga Karena Masalah Asmara
BACA JUGA:Warga Aur Kenali, 'Geruduk' Kawasan PT SAS, Ini Alasannya
Dia menambahkan pemerintah kabupaten Kerinci bisa memperbaiki kembali saluran irigasi sehingga sawah kami petani bisa tetap ke sawah meski musim kemarau. ”Kami berharap pemerintah kabupaten Kerinci bisa memberikan bantuan bibit jagung yang mungkin saja masih bisa di tanami di lahan sawah kami,” katanya.
Pantauan di lapangan, sepanjang jalan dari Desa Hiang Tinggi, Kecamatan Sitinjau Laut ke Pungut Hilir, kiri kanan lahan sawah terlihat kekeringan dan tak bisa di garap. Hamparan lahan sawah pasca panen kekeringan sehingga tak bisa di garap oleh petani.
Warga terpaksa menunggu musim penghujan untuk bisa mengolah lahan sawah mereka kembali. “Sawah tak bisa di garap baru bisa digarap lagi menunggu hujan datang,” tandasnya. (sap/ira)