Kerinci Catat Inflasi Tertinggi di Jambi, Juni 2025 Inflasi Provinsi Capai 1,34 Persen

PASAR: Aktivitas jual beli di Pasar Angso Duo. Harga bahan pangan menjadi faktor yang mempengaruhi inflasi di Jambi.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

JAMBI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat inflasi year on year (y-on-y) pada Juni 2025 sebesar 1,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,31. 

Kabupaten Kerinci mencatatkan inflasi tertinggi di provinsi tersebut dengan angka 2,37 persen dan IHK sebesar 110,48. Sementara inflasi terendah terjadi di Kota Jambi dengan angka 0,94 persen dan IHK sebesar 107,62.

Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo mengatakan, y-on-y ini disebabkan oleh kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran.

“Inflasi tahun ke tahun di bulan Juni terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan kelompok pengeluaran utama,” ujar Agus.

BACA JUGA:Lakukan Pencegahan Jalur Darat dan Udara

BACA JUGA:Al Haris sebut Potensi Atlit Jambi Luar Biasa, Gubernur Jambi Buka Pomda ke 19 Provinsi Jambi

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks meliputi makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,43 persen. Kemudian pakaian dan alas kaki sebesar 1,21 persen. Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,21 persen. Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen. Transportasi sebesar 1,11 persen. 

Selanjutnya rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,26 persen. Pendidikan sebesar 0,81 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,22 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,95 persen.

Namun, dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan, yaitu kesehatan sebesar -0,60 persen, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,88 persen.

Selain itu, tingkat inflasi bulanan (month-to-month/m-to-m) Provinsi Jambi pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,24 persen, dan inflasi tahun kalender (year-to-date/y-to-d) sejak Januari hingga Juni 2025 mencapai 1,65 persen.

BPS menyebutkan, kenaikan harga sejumlah komoditas pangan dan kebutuhan rumah tangga menjadi pemicu utama inflasi di wilayah Jambi. Agus juga menambahkan bahwa pemantauan dilakukan di tiga kabupaten/kota, dan tren kenaikan IHK dari 106,88 pada Juni 2024 menjadi 108,31 pada Juni 2025 menunjukkan tekanan inflasi yang tetap harus diwaspadai, terutama pada sektor-sektor konsumsi dasar masyarakat. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan