Maulana Luncurkan SAPA Bahagia Usia Dini

PELUNCURAN: Wali Kota Jambi dan Bunda PAUD Kota Jambi saat peluncuran SAPA Bahagia Usia Dini.-FENGKI/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
KOTA JAMBI – Pemerintah Kota Jambi resmi meluncurkan Gerakan SAPA Bahagia Usia Dini, sebagai bagian dari upaya memperkuat transisi pendidikan dari PAUD ke jenjang SD yang menyenangkan, serta mendukung penuh program wajib belajar 13 tahun. Kegiatan peluncuran ini dilaksanakan di Aula Griya Mayang (Rumah Dinas Wali Kota Jambi) pada Rabu (23/7).
Hadir dalam kegiatan tersebut Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, M.K.M, didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jambi, serta seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan dan perwakilan masyarakat dari seluruh kecamatan.
Maulana menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk implementasi dari Peraturan Wali Kota (Perwal) yang mewajibkan seluruh anak di Kota Jambi mengikuti pendidikan selama 13 tahun, mulai dari PAUD hingga SMA.
BACA JUGA:Jambi-Malaysia Berbagi Pengalaman, Soal Penanggulangan Karhutla
BACA JUGA:Bakal Ada 10 Lokasi SPPG di Kerinci dan Sungaipenuh
“Dalam Perwal kita sudah jelas bahwa setiap anak wajib mengikuti pendidikan 13 tahun. Gerakan SAPA Bahagia ini merupakan bentuk konkret untuk menyukseskan kebijakan tersebut,” tegas Maulana.
Gerakan SAPA Bahagia sendiri merupakan singkatan dari Sisir, Ajak, Pantau, dan Advokasi. Keempat komponen tersebut menjadi strategi utama dalam memastikan tidak ada anak usia dini di Kota Jambi yang tertinggal dari akses pendidikan.
Maulana menekankan pentingnya pelibatan struktur masyarakat hingga ke tingkat RT dan RW, karena mereka dinilai paling mengetahui kondisi anak-anak di wilayahnya.
“Kenapa ada kata ‘Ajak’? Karena kegiatan ini bisa dimulai dari tingkat paling bawah, dan salah satu yang kita ajak adalah para Ketua RT, karena merekalah yang tahu langsung kondisi anak-anak di lingkungan mereka,” ujarnya.
Wali Kota juga menyoroti pentingnya pendidikan usia dini, khususnya untuk anak usia 4–6 tahun, yang menurutnya tidak boleh luput dari layanan pendidikan PAUD.
Pemerintah Kota Jambi, lanjut Maulana, telah mengambil langkah nyata dengan menaikkan status lima PAUD menjadi PAUD Negeri. Kelima PAUD tersebut kini memberikan layanan pendidikan secara gratis kepada masyarakat.
“Kalau ada anak dari keluarga kurang mampu, harus kita sisir dan ajak mereka untuk sekolah. PAUD negeri ini gratis, jadi tidak ada alasan untuk tidak bersekolah,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Mulyadi, dalam wawancara usai kegiatan, turut mendukung penuh program ini. Ia menegaskan bahwa pemerintah siap memberikan kemudahan bagi keluarga yang tidak mampu agar anak-anak mereka tetap bisa bersekolah.
“Kita semua dengar tadi bahwa Bapak Wali Kota menegaskan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Jika ada yang tidak sanggup, maka akan ada solusi dan kemudahan dari pemerintah,” ujar Mulyadi.
Tak hanya pemerintah dan RT, gerakan ini juga melibatkan Bunda PAUD Kota Jambi, serta seluruh unsur terkait mulai dari tingkat kecamatan hingga lingkungan RT-RW.
“Bunda PAUD sudah kita libatkan, termasuk forum RT. Semua pihak kita ajak bersinergi untuk menyukseskan SAPA Bahagia ini,” tutup Mulyadi. (cr02/enn)