Wabup Khafidh Buka Bimtek, Aksi Konvergensi P3S Tahun 2025

-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
MERANGIN – Wakil Bupati Merangin, H A Khafidh, secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aksi Konvergensi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (P3S) tahun 2025. Acara ini digelar secara daring melalui Zoom dari Ruang MPC Bappeda Merangin pada Jumat 25 Juli 2025.
Sebanyak 102 peserta yang merupakan perwakilan dari Puskesmas, Kantor Kecamatan, serta Balai Penyuluh KB se-Kabupaten Merangin turut serta dalam kegiatan ini. Mereka mendapatkan pelatihan langsung dari narasumber Nanda Agustian Simatupang dari P3S Provinsi Jambi terkait tata cara penginputan data ke dalam sistem website Bina Bangda milik Kemendagri.
Dalam sambutannya, Wabup menjelaskan bahwa input data dari level kecamatan tersebut sangat penting untuk memantau perkembangan pelaksanaan enam aksi konvergensi yang telah diintegrasikan di tingkat kabupaten/kota.
“Data yang dikirimkan oleh Puskesmas, Kantor Kecamatan, dan Balai Penyuluh KB ini akan menjadi bagian penting dalam proses penilaian kinerja P3S di setiap daerah,” ujar Wabup Khafidh.
BACA JUGA:37 Kendaraan Terjaring Razia, Operasi Patuh 2025 Satlantas Polres Bungo
BACA JUGA:Pos Pengamatan Gunung Api Ingatkan Warga Lereng Gunung Marapi Diminta Waspada Potensi Lahar Dingin
Sejumlah pejabat tampak hadir mendampingi Wakil Bupati dalam kegiatan tersebut, di antaranya Plt Kadis PPKB Suherman, Kadis Kesehatan drg. Soni Propesma, Kadis PMD Merangin Andre, Kabid Sosbud Bappeda Mosnawati, Kabid Kesga Dinkes Hermanto, Plt Kabid KS PPKB Meileni Sari, serta Kabid PAUD Dikbud Erika.
Pada kesempatan tersebut, Wabup Khafidh juga menyampaikan kabar menggembirakan. Berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi stunting di Kabupaten Merangin mengalami penurunan signifikan dari 14,9 persen pada tahun 2023 menjadi 9,6 persen di tahun 2024.
“Penurunan ini bahkan jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional yang masih berada di angka 19,8 persen, serta lebih baik dari Provinsi Jambi yang justru mengalami kenaikan prevalensi dari 13 persen menjadi 17,1 persen,” terang Wabup.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi lintas sektor dan meningkatkan efektivitas dalam penanganan stunting di daerah.