Enam Armada Udara Tiba di Jambi, Percepat Pemadaman Karhutla yang Kian Meluas

BANTUAN BNPB: Hellikoter bantuan BNPB dan pesawat bantuan Mabes Polri sudah tiba di Jambi.-ANTARA FOTO-Jambi Independent

JAMBI - Upaya penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi harus ditingkatkan, sebab titik api kian meluas di sejumlah lokasi. Sebanyak lima unit helikopter dan satu unit pesawat khusus milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) telah tiba di Bandara Sultan Thaha Jambi. enam armada ini digunakan mendukung percepatan penanggulangan Karhutla yang mengancam kawasan hutan dan lahan gambut di Provinsi Jambi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah, mengungkapkan bahwa kedatangan armada udara tersebut merupakan hasil dari pengajuan resmi Pemerintah Provinsi Jambi kepada pemerintah pusat melalui BNPB. Proses pengajuan tersebut telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu sebagai bentuk respon atas kondisi darurat Karhutla yang terjadi hampir merata di beberapa kabupaten di Jambi.

“Lima unit helikopter dan satu pesawat Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dari BNPB dan Mabes Polri sudah tiba seluruhnya hari ini di Bandara Sultan Thaha. Armada ini akan langsung digunakan untuk membantu penanganan Karhutla yang terus meluas, khususnya di kawasan gambut yang sulit dijangkau oleh tim darat,” ujar Bachyuni, Minggu (27/7).

BACA JUGA:Pelaku Penikaman di Kuala Tungkal Ditangkap

BACA JUGA:Manchester United Rombak Skuad

Dua unit helikopter water bombing, difungsikan untuk melakukan pemadaman api dari udara, terutama di wilayah dengan akses terbatas atau berbahaya bagi personel darat.

Kemudian, dua unit helikopter patroli, digunakan untuk pemantauan dan pemetaan sebaran titik api secara real-time, serta mendukung koordinasi operasi lapangan.

Selanjutnya satu helikopter patroli tambahan, berasal dari Baharkam Mabes Polri sebagai bentuk dukungan tambahan dalam pengawasan udara.

Satu unit pesawat Thrush S2R-T34, digunakan untuk melakukan penyemaian garam ke awan sebagai bagian dari Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). OMC ini untuk memicu hujan buatan di wilayah-wilayah yang rawan kekeringan dan Karhutla.

Saat ini, dua helikopter water bombing telah diterjunkan ke lokasi Karhutla di Desa Gambut Jaya, Kabupaten Muarojambi, salah satu daerah yang terdampak paling parah dalam beberapa hari terakhir. Kebakaran di kawasan ini telah membakar lahan seluas 270 hektar, sebagian besar merupakan lahan gambut yang mudah terbakar dan sulit dipadamkan secara konvensional.

“Tim udara telah mulai bekerja hari ini, memfokuskan pemadaman di Desa Gambut Jaya karena kondisi api di sana cukup besar dan berpotensi menyebar lebih luas. Lahan gambut memang membutuhkan penanganan khusus karena api bisa menjalar di bawah permukaan,” jelas Bachyuni.

Selain operasi pemadaman dari udara, pesawat OMC akan segera melakukan penyemaian awan menggunakan bahan garam (NaCl) di wilayah Jambi yang memiliki potensi awan-awan basah. Langkah ini diharapkan dapat memicu hujan buatan, membantu membasahi lahan-lahan kering, dan menekan risiko kebakaran lanjutan.

“Jika hujan bisa turun secara merata, itu sangat membantu kami. Karena kebakaran hutan dan lahan bukan hanya masalah api di permukaan, tapi juga soal kelembaban tanah yang sangat rendah akibat kemarau panjang,” kata Kepala BPBD Jambi.

“Ini bukan hanya tugas pemerintah atau petugas pemadam saja, tapi tanggung jawab kita semua. Jika masyarakat turut menjaga dan tidak melakukan pembakaran sembarangan, Karhutla bisa kita tekan bersama-sama,” tutup Bachyuni.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan