Kabar Baik! Terapi Gen Jadi Harapan Baru Pengobatan Diabetes, Begini Penjelasan Wamenkes Dante

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono. -istimewa-
JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan adanya terobosan terapi genetik untuk mengobati penyakit diabetes.
Hal ini ia sampaikan dalam kuliah ilmiah Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture (SML) 2025 yang berlangsung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta.
Dalam pemaparannya, Wamenkes menjelaskan pentingnya peran pankreas dalam mengatur metabolisme tubuh, khususnya produksi insulin, hormon yang bertugas mengalirkan gula ke dalam sel.
Jika terjadi gangguan pada pankreas atau resistensi insulin, kadar gula dalam darah akan meningkat dan menimbulkan diabetes.
BACA JUGA:25 Napi Asal Jambi Pindah ke Nusakambangan, Kerap Berbuat Onar dan Melanggar Aturan
BACA JUGA:Dirjenpas Sebut Sudah 1.300 Napi Risiko Tinggi Dipindahkan ke Lapas Super Maximum Security di Nusakambangan
“Jika gula tidak bisa masuk ke dalam sel, maka akan menumpuk di darah dan kadar gula darah naik,” terang Dante, yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Ia menyoroti bahwa terapi insulin konvensional serta transplantasi pankreas masih menghadapi berbagai keterbatasan.
Salah satu kendala besar pada transplantasi pankreas, kata dia, adalah kebutuhan akan donor yang sangat tinggi.
“Untuk satu penerima transplantasi pankreas, dibutuhkan hingga empat donor. Ini sangat tidak efisien,” ujarnya.
BACA JUGA:Pegadaian Buka Lowongan untuk Fresh Graduate Lewat Program PFLP 2025, Ini Syaratnya
Sebagai solusi inovatif, Wamenkes Dante memperkenalkan pankreas buatan (artificial pancreas) berbasis teknologi biomolekuler, yang berupaya menghasilkan kembali sel beta pankreas – sel yang bertugas memproduksi insulin.
Dalam pengembangan tersebut, tim riset juga memanfaatkan zinc finger protein-444 (Zfp444), sebuah protein yang diketahui mampu menstimulasi pembentukan sel beta baru, sehingga pankreas bisa pulih dan kembali menjalankan fungsinya.
“Penelitian dasar membuktikan bahwa diabetes bisa disembuhkan melalui pendekatan biomolekuler ini,” tambahnya.
Saat ini, riset sudah memasuki tahap uji coba pada hewan laboratorium, dan sebagian telah dilakukan pada subjek manusia, dengan pengembangan metode pengantaran gen (delivery) yang aman masih terus dilakukan.
BACA JUGA:Film Lokal 'LANA' Tampilkan Keindahan Wisata dan Realita Anak Jalanan Jambi
BACA JUGA:Menkumham: BP Haji Akan Berubah Menjadi Kementerian Setelah RUU Disetujui
Dante berharap hasil riset ini ke depan dapat memberikan solusi nyata bagi penanganan diabetes di Indonesia, yang jumlah penderitanya terus meningkat setiap tahun.
“Kami berharap teknologi ini dapat dimanfaatkan luas untuk membantu mengatasi beban diabetes di masyarakat,” pungkasnya. (*)