Status Siaga Karhutla hingga Akhir September 2025

SIAGA : Pemkab Tanjab Timur memberlakukan status Siaga Karhutla hingga akhir September 2025.-HARPANDI/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
MUARASABAK - Hujan yang kerap mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Tanjab Timur tidak menutup kemungkinan kasus Karhutla masih bisa terjadi.
Dari informasi BPBD Kabupaten Tanjab Timur, status Siaga Karhutla masih diberlakukan hingga 30 September 2025 mendatang.
Hal ini disampaikan langsung oleh Plt. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tanjab Timur, Indra S. Gunawan, yang mengatakan bahwa, hujan yang turun merupakan berkah karena dapat menurunkan potensi terjadinya karhutla. Namun, kewaspadaan tetap harus dijaga.
"Kebijakan ini mengacu pada Surat Keputusan (SK) Nomor 249 Tahun 2025 tentang penetapan status Siaga Karhutla," ucapnya.
BACA JUGA:Dorong Upaya Percepatan Pengendalian Inflasi di Kerinci
BACA JUGA:IPH Merangin Tercatat 2,41 Persen, Minggu Keempat Agustus 2025, Harga Cabai Merah Masih Fluktuatif
Dirinya juga menjelaskan, saat ini petugas sudah menyelesaikan patroli rutin. Setelah peringatan HUT ke-80 RI, patroli kembali dilakukan, tetapi hanya melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Tanjab Timur.
"Karena adanya efisiensi anggaran, jadi untuk patroli rutin tidak banyak petugas yang kita libatkan. Jadi hanya petugas kita yang akan melakukan patroli rutin," jelasnya.
Indra juga menuturkan, berdasarkan data BPBD Kabupaten Tanjab Timur, sejak status siaga diberlakukan, terjadi tujuh kasus Karhutla dengan total luas lahan terbakar mencapai 5,35 hektare.
Kecamatan Geragai dan Mendahara Ulu menjadi wilayah terluas terjadinya kasus ini, dengan masing-masing 2 hektare lahan terbakar.
"Untuk luasan Karhutla yang terjadi di kabupaten ini tidak banyak, hanya sekitar 5 hektar lebih. Mudah-mudahan kedepan musim kemarau di tahun ini tidak terjadi lagi," tuturnya.
Pihak BPBD Kabupaten Tanjab Timur mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, meski saat ini sedang memasuki musim pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan.
"Tetap jaga kesehatan, waspada terhadap penyakit seperti demam dan lainnya. Yang pasti, kita harus waspada juga terkait munculnya kasus Karhutla," pungkasnya. (Pan/Viz)