XLSMART Berhasil Raih Kinerja Positif di Q2 2025

XL catat kinerja positif -Foto : ist-Jambi Independent
Posisi keuangan XLSMART sehat per kuartal kedua 2025, utang kotor tercatat di angka Rp 23,19 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 3,53x. Utang bersih tercatat sebesar Rp 21,93 triliun. XLSMART tidak memiliki utang berdenominasi USD. Sebesar 78% dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 22% memiliki suku bunga tetap. Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 35%, menjadi Rp 6,48 triliun.
Di akhir kuartal kedua 2025, total jumlah BTS XLSMART mencapai lebih dari 209 ribu BTS, meningkat 28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara trafik layanan di periode ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 43% YoY, mencapai 3.817 Petabybes.
BACA JUGA:Dari Jogging hingga Kuliner Malam, Tugu Kris Siginjai Selalu Jadi Pilihan Warga
BACA JUGA:Kementerian ESDM akan Bangun Jargas di 15 Kabupaten pada 2025 dan 2026
XLSMART terus melakukan upaya peningkatan kualitas jaringan dan pengalaman pelanggan. Komitmen memperkuat jaringan dan pengalaman pelanggan tercermin dari pengeluaran belanja modal (Capex) sekitar Rp 2,3 triliun hingga kuartal kedua dari total keseluruhan alokasi belanja modal senilai Rp 20 – 25 triliun hingga akhir tahun, termasuk untuk mendukung integrasi jaringan.
Integrasi dan Konsolidasi Terus Berjalan Sesuai Rencana
Secara keseluruhan selama kuartal kedua 2025 ini, XLSMART telah berhasil meraih pencapaian yang progresif sebagai upaya menciptakan value dari konsolidasi yang dilakukan pasca merger, yang meliputi aspek teknologi, komersial serta sumber daya manusia (people).
Dari sisi Teknologi, XLSMART berhasil melakukan ekpansi jaringan dengan cepat melalui inisiatif National Roaming dan MOCN, yang membuka keterhubungan dan konektifitas jaringan legacy XL dan Smartfren, sehingga jangkauan jaringan dan layanan XLSMART yang bisa dinikmati oleh pelanggan dan masyarakat menjadi semakin luas (terdapat tambahan sekitar 156 kota/area di Indonesia yang bisa diakses pengguna Smartfren), mengintegrasikan pengelolaan jaringan dan Network Operating Center (NOC), yang memungkinkan pengelolaan jaringan semakin efisien, serta konsolidasi mitra yang mendukung dalam pengelolaan operasional jaringan, dimana XLSMART didukung oleh ZTE dan Huawei.
BACA JUGA:Lima Rumah Terbakar di Tungkal Ilir, Tiga Rusak Berat
Dari sisi Komersial, XLSMART menerapkan strategi untuk tetap mempertahankan 3 merk layanan yakni XL, AXIS dan Smartfren untuk menghadapi dinamika kompetisi industri, peningkatan pengalaman pelanggan (CX) yang dilakukan terus oleh XLSMART sebagai entitas baru pasca merger juga berhasil dimonetisasi, serta harmonisasi team sales dilapangan serta digital tools untuk mendorong penjualan juga terus dilakukan. Berikutnya adalah aspek Sumber Daya Manusia (People), dimana sudah terbentuk susunan (line up) dewan direksi dan komisaris sejak legal D-1, dilakukannya penyatuan budaya antara dua entitas lama menjadi budaya baru di entitas XLSMART yang menyeluruh termasuk di seluruh kantor operasional daerah/region, serta pembentukan keterikatan/engagement karyawan yang semakin kuat. (*)