Stok Beras Aman Hingga 4 Bulan ke Depan, Bulog Jambi: Masih Bisa Distribusi Beras di 3 Wilayah Indonesia

JAMBI- Kondisi pangan di Provinsi Jambi pada tahun 2024, menghadapi ketidakseimbangan antara konsumsi dan produksi beras. 

Tercatat produksi beras di Jambi hanya sekitar 162 ribu ton sekian per tahun, sementara konsumsi beras mencapai lebih dari 319 ribu ton. Artinya, kebutuhan pangan masyarakat dua kali lipat lebih besar dibandingkan produksi daerah di tahun 2024.

Adapun, di tahun 2025, Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil Jambi, Ahmad Muzajjad Faqihuddin memastikan ketersediaan beras tetap aman. 

Untuk stok beras di Provinsi Jambi saat ini tersimpan di gudang Bulog se Provinsi Jambi mencapai 20 ribu ton. Ia menyebutkan bahwa persediaan tersebar di sejumlah gudang wilayah dan diperkirakan cukup untuk empat bulan ke depan.

BACA JUGA:Rumah Sri Mulyani Dijarah Massa

BACA JUGA:Reformasi Solo

“Untuk ketahanan stoknya itu sampai 4 bulan ke depan masih aman. Kami juga masih ada pengiriman beras atau move (distribusi) ke wilayah lain, dari DKI Jakarta, dari Palembang, hingga Lampung,” kata Ahmad, Minggu (31/8). 

Adapun, langkah tersebut dinilai dapat menjaga ketahanan pangan. Provinsi Jambi tidak hanya mengandalkan produksi lokal, tetapi juga memperkuat pasokan dengan dukungan antarwilayah.

Sementara, Kondisi tersebut menunjukkan adanya keterhubungan rantai pasok pangan antarprovinsi. Secara tidak langsung provinsi jambi menjadi lumbung beras yang menyuplai kebutuhan wilayah lain, Palembang, DKI Jakarta dan Lampung. 

“Jadi stok beras yang di Jambi ini tidak hanya disangga oleh Provinsi Jambi sendiri,” benernya.

Lebih lanjut, Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil Jambi Ahmad Muzajjad Faqihuddin menyampaikan, selain stok beras di provinsi jambi aman selama empat bulan kedepan, pihaknya setiap hari menyalurkan beras SPHP dengan harga yang murah di Jambi. 

“Kita juga tiap hari menyalurkan beras SPHP yang harganya murah ke masyarakat. Setiap hari kita gelontorkan minimal 200 ton untuk se provinsi Jambi. Setiap hari kita gelontorkan baik itu ke pasar-pasar tradisional, ke toko-toko, ke kios, maupun ke rumah pangan,” ucapnya. (cr01/enn)