Kecamatan Pauh Bakal Punya SMA Negeri, Jarak SMA Negeri Terdekat 40 Km dari Pemukiman Warga

Ilustrasi Gedung Sekolah-Pixabay-Jambi Independent
JAMBI - Pemerintah provinsi Jambi upayakan dua unit pembangunan sekolah baru di Provinsi Jambi di tahun 2026. Dua unit sekolah baru tersebut akan dibangun di Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun dan Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. Mengingat, dua kecamatan tersebut belum ada Sekolah Menengah Atas (SMA).
Namun, dari dua usulan itu hanya satu daerah yang memenuhi syarat untuk bisa mendirikan atau membangun sekolah baru yakni di daerah Sepintun, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun.
Kasi Kelembagaan dan Sarpras SMA, Iwan Safri menjelaskan bahwa saat ini hanya satu unit sekolah yang memenuhi syarat untuk dibangun. Namun untuk satu unit lagi masih terkendala oleh lahan.
“Untuk di Sarolangun, kita berencana membangun satu unit sekolah yang ada di Sarolangun, di situ memang belum ada sama sekali SMA Negeri,” kata Iwan Safri, Rabu (3/9).
BACA JUGA:Sinsen Ajak Cegah Kecelakaan Berkendara, Terapkan 4 Langkah Penting
BACA JUGA:Maulana Sebut Pengusaha Muda sebagai Penggerak Ekonomi
Ia menjelaskan bahwa daerah tersebut menjadi prioritas utama, mengingat kondisi daerah itu sangatlah jauh untuk menuju ke sekolah, sekitar 40 kilometer untuk menuju ke SMA terdekat yang ada disana.
“Tempatnya sangat jauh, sekitar 40 Km dari Simpang dan juga jalannya yang memang menjadikan kendala bagi masyarakat kita di sana kalau seandainya harus keluar. Sehingga masyarakat di situ rata-rata hanya tamat SMP,” benernya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa sebelum ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sarolangun telah menghibahkan lahan ke pemerintah Provinsi Jambi.
“Jadi saat ini kita masih menunggu pengurusan sertifikatnya yang sedang diurus oleh BPKPD ke BPN Kabupaten Sarolangun,” kata Iwan.
Adapun, tenaga pendidikan, Iwan Safri menjelaskan bakal direkrut melalui mekanisme PPPK yang berada di sekitar daerah tersebut.
Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi Jambi juga berupaya untuk membangun asrama ataupun rumah dinas untuk tenaga pengajar.
“Tenaga pendidiknya nanti tentu akan diupayakan apakah nanti dari PPPK yang berada di sekitar situ. Karena nanti dalam unit sekolah pembangunan sekolah baru itu kita akan upayakan ada asrama-asrama ataupun minimal rumah dinas,” pungkasnya. (cr01/enn)