Diza Hazra Tekankan Efektivitas WTE

WTE: Wawako Diza Hazra Aljosha saat melihat kondisi WTE di Pasar Talang Banjar Kota Jambi.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
JAMBI - Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A, meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang dihasilkan dari pengelolaan sampah melalui teknologi Waste to Energy (WTE), yang berlokasi di kawasan Pasar Tradisional, Talang Banjar, Kecamatan Jambi Timur, pada Selasa sore (9/9).
Di kesempatan itu, dengan didampingi sejumlah Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Lurah di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot), Wakil Wali Kota Diza memperhatikan berbagai Alur Pengoperasian Instalasi Waste to Energy (WTE). Mulai dari sampah masuk dari sumber hingga proses pemanfaatan sebagai energi.
Waste to Energy adalah teknologi pengolahan sampah yang mengubah limbah menjadi energi listrik atau energi terbarukan lainnya.
Teknologi ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah di tempat pembuangan akhir, tetapi juga menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
BACA JUGA:Diza Pacu Transformasi ASN, Targetkan Pemerintahan Lebih Responsif
BACA JUGA:Al Haris sebut Siap Hadapi Laporan di Polda
Implementasi WTE menjadi solusi inovatif dalam mengelola sampah sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis energi terbarukan.
Di Kota Jambi, saat ini sebagai upaya jangka pendek dalam sistem pengelolaan persampahan, Pemerintah Kota sedang mengoptimalisasi TPS 3 R dan Bank Sampah hingga sentra komposting untuk mendukung optimalisasi pengolahan sampah berbasis sumber. Hal ini juga telah masuk dalam program Pemerintah melalui Kampung Bahagia.
Dalam keterangannya, Wakil Wali Kota Diza mengatakan, pada intinya, tinjauan ke WTE di Pasar Talang Banjar ini untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat berjalan dengan efektif, sesuai fungsinya dalam menciptakan energi terbarukan dengan pemanfaatan sampah sebagai sumber daya utama.
"Intinya kita mau memastikan ini berjalan dengan efektif yang tentunya masih banyak kekurangan, seperti dari aspek sumber utamanya adalah sampah yang saat ini makin berkurang, karena sampah organik di kawasan Pasar Talang Banjar ini juga berbagi dengan beberapa peternakan, sehingga turut berdampak terhadap energi yang dihasilkan, terutama listrik," katanya.
"Jadi sebenarnya kalau mau fokus memang kita harus ada produk sampah organiknya lebih banyak agar lebih efektif dan menghasilkan energi listrik yang lebih besar juga, sehingga bisa dinikmati masyarakat, terutama untuk kawasan pasar dan warga sekitar," lanjutnya.
Dirinya optimis, dengan teknologi WTE yang telah ada ini bisa lebih dikembangkan untuk mensupport energi ke rumah-rumah.
"Kalau sekarang hanya beberapa rumah sudah ada efeknya, cuma kita mau lebih expand agar tidak hanya rumah mungkin juga pasar kedepannya," ucapnya.
Sebagai langkah lanjutan, Diza menjelaskan bahwa Pemerintah Kota kedepan akan mendorong kerja sama dengan organisasi Internasional untuk lebih mengembangkan WTE yang ada di Kota Jambi.
Sehingga tidak hanya menyelesaikan permasalahan persampahan tetapi juga menghasilkan energi yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
"Kedepan mungkin kita bisa memanfaatkan organisasi internasional untuk suportnya. Ataupun juga kita bisa memberikan informasi terkait apa yang terjadi di sini untuk bisa dikembangkan di luar dan biar bisa dapat atension khusus bagi kita," pungkas Wawako Diza.
WTE tidak hanya mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, tetapi juga berpotensi menghemat pengeluaran pemerintah.
Terutama dalam mengurangi pengeluaran operasional pengangkutan sampah di pasar-pasar tradisional, sehingga membuka peluang ekonomi dan sosial yang positif.
Dengan kolaborasi dan komitmen bersama yang telah dilakukan maupun akan dilakukan, diharapkan Kota Jambi akan menjadi contoh sukses dalam pengelolaan sampah berbasis energi terbarukan, menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. (zen/enn)