Danantara Tambah KUR Perumahan, Target Rp250 Triliun 2026

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia berbicara dalam pertemuan Gotong Royong Perumahan Warsan Bangsa di Jakarta-ANTARA/Shofi Ayundiani-

JAMBIKORAN.COM - Badan Pengelola Investasi Danantara menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus sektor perumahan hingga mencapai Rp250 triliun pada tahun depan.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan sektor perumahan yang dinilai strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara sekaligus Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rosan Roeslani, mengatakan bahwa saat ini pemerintah melalui Danantara telah menyiapkan dana sebesar Rp130 triliun untuk KUR perumahan pada tahun ini.

Jika penyerapan berjalan baik dan efisien, maka alokasi tersebut akan dinaikkan hampir dua kali lipat pada tahun berikutnya.

BACA JUGA:Penghargaan Tinggi dari Tim Nasional : Kota Jambi Selangkah Lagi Raih Wistara Paripurna

BACA JUGA:Jenis Susu Nabati, Favoritnya Gen Z Banget!

“Jika penyerapan berjalan baik dan efisien, kami yakin alokasinya bisa ditambah hingga Rp250 triliun pada tahun depan,” ujar Rosan dalam Pertemuan dan Simposium Gotong Royong Perumahan Warisan Bangsa di Jakarta, Selasa malam.

Rosan menegaskan bahwa sektor perumahan menjadi salah satu prioritas karena memiliki efek pengganda (multiplier effect) yang sangat besar terhadap perekonomian nasional.

Industri ini mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar sekaligus mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil,

dan menengah (UMKM) di berbagai lini, mulai dari sektor konstruksi hingga penyedia bahan bangunan.

BACA JUGA:Konsep Foto Prewedding Unik

BACA JUGA:Tradisi Lempar Bunga di Pernikahan, Dari Inggris Abad ke-18 hingga Jadi Tren di Indonesia

Menurut Rosan, program KUR perumahan merupakan pembiayaan modal kerja atau investasi yang ditujukan bagi pelaku UMKM, baik individu maupun badan usaha.

Program ini mendukung pencapaian target pemerintah membangun tiga juta rumah, sekaligus membuka peluang usaha yang lebih luas.

Melalui skema KUR perumahan, pemerintah memberikan subsidi bunga sebesar 5 persen bagi pelaku dari sisi suplai, seperti pengembang perumahan, penyedia jasa konstruksi, dan UMKM penyedia bahan bangunan.

Sementara itu, untuk sisi permintaan atau pembeli rumah, pemerintah menetapkan suku bunga kredit tetap sebesar 6 persen guna mempermudah akses pembiayaan.

BACA JUGA:Paket Ekonomi 2025 Dorong Investasi dan Ciptakan Lapangan Kerja Baru

BACA JUGA:Kemenperin Manfaatkan Limbah Sawit jadi Bioetanol Pacu Transisi Energi

Rosan mengungkapkan, sektor perumahan memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

Sepanjang 2024, sektor ini telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 10 juta orang dan menyumbang investasi senilai Rp94,5 triliun.

“Ini adalah salah satu bentuk komitmen bahwa kami sangat memperhatikan sektor yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan,

meningkatkan kesejahteraan sosial, dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia,” ujarnya.

BACA JUGA:Kasih Negeri dalam Sepiring Nasi

BACA JUGA:Bersihkan Racun di Perut dengan Minuman Herbal

Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun lembaga keuangan, untuk proaktif memanfaatkan fasilitas KUR perumahan yang telah disiapkan.

Rosan menekankan pentingnya sinergi seluruh pihak agar dana yang sudah dialokasikan dapat benar-benar terserap optimal dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

“Alokasinya sudah ada Rp130 triliun. Harapannya, pemanfaatan dana ini bisa maksimal. Jangan sampai kami sudah siapkan anggarannya, tapi bapak ibu kurang aktif mencari peluangnya,” ujar Rosan.

Dengan dukungan pendanaan besar ini, pemerintah berharap sektor perumahan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan papan masyarakat,

etapi juga menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru di masa mendatang. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan