Jangan Panik! Ini Tips Menangani Gejala Ringan Usai Anak Diimunisasi

Foto ilustrasi balita saat di suntik imunisasi.-ist-

JAKARTA - Orang tua tak perlu panik jika anak menunjukkan gejala ringan setelah mendapatkan imunisasi. Direktur Rumah Vaksinasi Pusat, Elsa Hufaidah, menyampaikan bahwa reaksi seperti demam ringan atau bengkak di area suntikan adalah hal yang wajar dan umum terjadi.

“Setiap vaksin memang memiliki potensi efek samping, namun risikonya jauh lebih kecil dibandingkan jika anak terpapar penyakit yang sebenarnya,” ujar Elsa, di Jakarta.

Ia menjelaskan bahwa gejala ringan seperti demam atau pembengkakan bisa ditangani dengan perawatan mandiri di rumah. Untuk demam ringan, orang tua disarankan memberikan kompres hangat di dahi, dada, atau ketiak anak.

“Jika suhu tubuh anak sudah melebihi 38 derajat Celsius, barulah diberikan obat penurun panas. Tapi bila masih di bawah itu, cukup dengan istirahat dan perawatan sederhana,” jelasnya.

BACA JUGA:Menapak Sejarah di 6 Pasar Tradisional Tertua di Dunia!

BACA JUGA:Ditegur karena Lawan Arah, Pengendara Malah Aniaya Pria di Jalan

Sementara itu, untuk reaksi lokal seperti nyeri atau bengkak di area suntikan, disarankan menggunakan kompres dingin guna meredakan peradangan.

Gejala umum setelah vaksinasi antara lain nyeri, kemerahan, dan bengkak di tempat suntikan, serta demam, sakit kepala, atau rasa tidak enak badan.

Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan, gejala tersebut biasanya akan hilang dalam satu hingga dua hari tanpa perlu pengobatan khusus.

Elsa juga mengingatkan pentingnya menjaga asupan cairan anak dan memastikan anak cukup beristirahat setelah imunisasi. Jika diperlukan, obat penurun panas dapat diberikan sesuai dosis yang dianjurkan.

BACA JUGA:Tabrakan Beruntun Usai Pemotor Selamatkan Balita di Jalan Raya

BACA JUGA:Wahana Bianglala Tersangkut di Ketinggian, Pengunjung Panik!

Meskipun sangat jarang terjadi, reaksi serius seperti alergi berat (syok anafilaksis), kejang, penurunan trombosit, atau kelemahan otot juga bisa muncul.

Namun demikian, kondisi tersebut umumnya bisa ditangani oleh tenaga medis tanpa efek jangka panjang.

“Yang penting, orang tua tetap tenang dan waspada. Jika ada gejala berat atau berkepanjangan, segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan,” tambah Elsa. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan