Menapak Sejarah di 6 Pasar Tradisional Tertua di Dunia!

Ilustrasi Pasar Tradisional --
JAMBIKORAN.COM – Pasar tradisional tak hanya menjadi tempat transaksi jual beli, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang kaya.
Sejumlah pasar di berbagai belahan dunia bahkan telah berdiri selama ratusan hingga ribuan tahun, menjadi saksi bisu peradaban dan perkembangan ekonomi masyarakat sejak zaman kuno.
Dilansir dari Times of India, berikut enam pasar tradisional tertua di dunia yang masih beroperasi hingga kini dan tetap menjadi destinasi wisata budaya serta sejarah yang memikat.
1. Grand Bazzar, Istanbul, Turki
BACA JUGA:Tabrakan Beruntun Usai Pemotor Selamatkan Balita di Jalan Raya
BACA JUGA:Wahana Bianglala Tersangkut di Ketinggian, Pengunjung Panik!
Dibangun tak lama setelah penaklukan Konstantinopel oleh Kesultanan Ottoman pada 1453, Grand Bazzar merupakan salah satu pasar tertua dan terbesar di dunia. Pada abad ke-16, pasar ini telah menjelma menjadi pusat perdagangan penting dengan ribuan toko di lorong-lorong beratap.
Kini, Grand Bazzar memiliki lebih dari 4.000 toko yang membentang di lebih dari 60 jalan, menawarkan beragam barang seperti perhiasan, karpet tenun, rempah-rempah, keramik, hingga barang antik. Pasar ini juga menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Istanbul.
2. Khan el-Khalili, Kairo, Mesir
Dibuka pada tahun 1382, Khan el-Khalili awalnya dibangun sebagai koravanserai bagi para pedagang keliling. Dalam perkembangannya, pasar ini berubah menjadi pusat perdagangan penting di Kairo, dan menjadi rumah bagi para penjual rempah, emas, perak, hingga parfum.
BACA JUGA:Wanita Wajib Tahu, Tips Aman Membeli Mobil Bekas agar Tidak Tertipu
BACA JUGA:5 Zodiak Paling Kuat dan Tegar Menghadapi Masalah Hidup Berat
Hingga kini, banyak toko di pasar ini masih dijalankan oleh keturunan para pedagang asli, mempertahankan tradisi turun-menurun yang kaya akan cerita sejarah.
3. Chandni Chowk, Delhi, India
Didirikan pada 1650-an oleh Kaisar Mughal Shah Jahan dan dirancang oleh putrinya, Jahanara Begum, Chandni Chowk menjadi simbol kejayaan perdagangan di masa kejayaan Kekaisaran Mughal. Pasar ini dikenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, kain, dan perhiasan yang mendatangkan pedagang dari seluruh Asia.
Hingga kini, Chandni Chowk tetap menjadi jantung Old Delhi, memikat pengunjung dengan suasana otentik dan sejarahnya yang mendalam.
BACA JUGA:SMA Unggul sakti Tumbangkan SMKN 2 Kota Jambi, SMAN 1 Batanghari Pupuskan Harapan SMKN 1 Kota Jambi
4. Souk Marrakesh, Maroko
Pasar-pasar di Marrakesh, yang dikenal sebagai souk, berasal dari abad ke-11 dan merupakan bagian penting dari jalur perdagangan trans-Sahara. Di sini, para pedagang dulu memperdagangkan emas, garam, gading, dan barang-barang eksotis lainnya.
Souk Marrakesh dibagi berdasarkan jenis kerajinan, seperti kulit, logam, tekstil, dan rempah-rempah menjadikannya destinasi utama bagi pencinta budaya dan suvenir tradisional Maroko.
5. Mercato di Rialto, Vanesia, Italia
BACA JUGA:Tepati Janji, Bupati H M Syukur, ‘Ratakan’ Rumah-rumah Prostitusi
BACA JUGA:Apresiasi AKSIOMA ke-II, Wali Kota Jambi: Upaya Dalam Pendidikan Karakter Generasi Muda
Dibuka sejak awal abad ke-11, Pasar Rialto di Vanesia adalah salah satu pasar tertua di Eropa yang masih aktif hingga kini. Terletak di tepi Grand Canal, pasar ini dahulu menjadi pusat perdagangan utama, tempat bertemunya barang-barang dari Asia, Afrika, dan Timur Tengah.
Saat ini, Pasar Rialto tetap ramai dikunjungi warga lokal yang membeli ikan segar, buah-buahan, dan sayuran seperti yang telah dilakukan leluhur mereka selama berabad-abad.
6. Pasar Kota Tua, Yerusalem, Israel/Palestina
Disebut-sebut sebagai pasar tertua dalam daftar ini, Pasar Kota Tua Yerusalem telah ada sejak hampir 2.000 tahun lalu, dengan akar sejarah perdagangan sejak zaman Romawi dan Bizantium.
BACA JUGA:Maksimalkan Pelayanan saat Kondisi Emergency, Siloam Hospitals Jambi Gelar Simulasi Code Yellow
Pasar ini menjual rempah-rempah, tekstil, ukiran kayu zaitun, hingga artefak keagamaan, dan menjadi tujuan penting bagi peziarah dari seluruh dunia.
Melangkah di lorong-lorong pasar ini serasa kembali ke masa lampau, menyusuri jejak sejarah peradaban yang panjang.
Pasar-pasar kuno ini bukan hanya tempat jual beli, tetapi juga pusat budaya hidup yang menawarkan pengalaman historis dan otentik.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati sensasi menjelajah masa lalu, enam pasar tradisional ini wajib masuk dalam daftar kunjungan. (*)
BACA JUGA:5 Tanda Anemia yang Perlu Diwaspadai
BACA JUGA:Waspada, 5 Makanan Sehari-hari Ini Bisa Tingkatkan Kolesterol