Gunung Marapi Kembali Erupsi pada Minggu Sore, Warga Diminta Waspada Level II

Arsip-Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat mengalami erupsi. -ANTARA/Muhammad Zulfikar-
PADANG - Gunung Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan letusan kedua yang terjadi pada Minggu (21/9) pukul 16.36 WIB, setelah sebelumnya meletus pada pukul 13.28 WIB di hari yang sama.
Informasi ini disampaikan oleh Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo, yang menyatakan bahwa letusan sore hari tersebut tidak menampakkan tinggi kolom abu karena tertutup awan.
“Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum sebesar 7,3 milimeter dan berlangsung selama kurang lebih 53 detik,” jelas Teguh dari Padang.
Saat ini, status aktivitas Gunung Marapi masih berada di Level II atau Waspada. Berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari Kawah Verbeek, yang merupakan pusat letusan.
BACA JUGA:Menapak Sejarah di 6 Pasar Tradisional Tertua di Dunia!
BACA JUGA:Ditegur karena Lawan Arah, Pengendara Malah Aniaya Pria di Jalan
PVMBG juga mengingatkan potensi bahaya lahar dingin, khususnya bagi penduduk yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di gunung tersebut. Risiko ini meningkat saat musim hujan atau saat curah hujan tinggi.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan abu.
Dalam kondisi tersebut, warga disarankan menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan dari paparan abu vulkanik yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
PVMBG juga menyoroti adanya tumpukan material vulkanik yang dapat terbawa aliran air hujan, memicu terbentuknya banjir lahar dingin.
BACA JUGA:Tabrakan Beruntun Usai Pemotor Selamatkan Balita di Jalan Raya
BACA JUGA:Wahana Bianglala Tersangkut di Ketinggian, Pengunjung Panik!
Situasi ini dianggap sangat berbahaya, terutama mengingat kejadian serupa yang terjadi pada 11 Mei 2024 lalu yang menyebabkan puluhan korban jiwa.
PGA dan PVMBG terus memantau perkembangan aktivitas gunung dan mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama. (*)