Madrasah Harus Jadi Pusat Inovasi dan Karakter
Walikota Jambi, Maulana saat berdialog dengan peserta.-FITRIYNI/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
JAMBI - Ajang kompetisi seni dan olahraga antar siswa madrasah atau Aksioma kembali digelar tahun ini. Kegiatan yang memasuki edisi kedua ini diselenggarakan pada Sabtu (20/9) di MTs Laboratorium UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, dan diikuti oleh ribuan siswa dari berbagai Madrasah Tsanawiyah (MTs) se-Kota Jambi.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Jambi dan didukung penuh oleh UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Tercatat, sebanyak 35 MTs turut ambil bagian dalam Aksioma 2025 dengan mengirimkan perwakilan terbaik mereka. Jumlah total peserta mencapai sekitar 1.300 siswa.
Aksioma bukan hanya menjadi ruang kompetisi, tetapi juga momentum penting bagi para siswa untuk menampilkan potensi terbaik mereka dalam bidang seni, olahraga, dan kreativitas.
BACA JUGA:Ekspor Pinang Jambi Naik, Bangladesh Jadi Tujuan Utama
BACA JUGA:BPJN Lakukan Penanganan Sementara Jalan Nasional di Sarolangun Nyaris Amblas
Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti jajaran Dinas Pendidikan, Kemenag, serta Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Wali Kota Jambi, Dr dr H Maulana, MKM, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan Aksioma.
Ia menekankan pentingnya madrasah sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga ilmu umum dan keterampilan abad 21.
“Aksioma ini bukan hanya kompetisi biasa, tetapi wadah penting untuk membentuk karakter, menyalurkan kreativitas, dan menunjukkan kompetensi siswa madrasah di Kota Jambi,” ujarnya.
Maulana juga mengajak seluruh siswa madrasah untuk menyeimbangkan antara ilmu agama dan ilmu umum.
Hal ini, menurutnya, merupakan kunci untuk membentuk generasi muda yang sukses di dunia sekaligus berintegritas untuk kehidupan akhirat.
Pemerintah Kota Jambi, kata Wali Kota, berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan dan kualitas pendidikan madrasah.
Ia melihat Aksioma sebagai salah satu indikator yang turut mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah.