Verifikasi Data Fakir Miskin Dimulai, Wali Kota Libatkan Seluruh RT di Jambi

BIMTEK: Walikota Jambi, Maulana saat membuka Bimtek Verval Data Fakir Miskin.-RIZAL ZEBUA/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI – Upaya meperkuat basis data kemiskinan agar lebih akurat, objektif dan berbasis digital terus dilakukan di Kota Jambi. Di antaranya dengan verivikasi dan validasi (verval) data fakir miskin.

Wali Kota Jambi, Maulana mengatakan, verval ini melibatkan para Ketua RT se-Kota Jambi, dalam proses verval data di wilayah masing-masing.

“Kami mengumpulkan seluruh Ketua RT untuk bersama Dinas Sosial memastikan bahwa program Kartu Bahagia tepat sasaran dan berbasis eviden, baik itu data anggota keluarga, kondisi rumah, dan aspek lainnya,” ungkap Walikota Maulana, seusai membuka Bimtek Verval Data Fakir Miskin, Selasa (23/9).

“Sekarang semua sudah terintegrasi secara digital, jadi proses akumulasi data jauh lebih mudah dan transparan,” timpal Maulana.

BACA JUGA:Bahayanya Sering Memakai Pakaian Ketat, Perlahan Bisa Merusak Kesehatan

BACA JUGA:Jus Pisang Bisa Kurangi Tingkat Stres

Ia menegaskan bahwa, angka kemiskinan di Kota Jambi saat ini tercatat sebesar 7,73 persen.

Dengan estimasi tersebut, dari satu RT yang memiliki 200 warga, terdapat sekitar 24 orang yang tergolong fakir miskin.

Data ini menjadi dasar bagi pemerintah untuk menyusun intervensi kebijakan sosial yang lebih terarah.

Dalam arahannya, Wali Kota menyampaikan bahwa, program perlindungan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan dan program kesehatan lainnya akan masuk dalam sistem ini secara terintegrasi.

“Kolaborasi ini kami rancang agar berjalan secara sistemik. Memang tidak bisa cepat, tapi secara bertahap dan tepat. Kami ingin mempersiapkan ini sebagai landasan kebijakan sosial ke depan,” katanya.

Wali Kota juga memberi pesan khusus kepada para verifikator agar bekerja secara objektif.

Ia menyadari bahwa, selama ini masih banyak keluhan mengenai bantuan sosial yang tidak tepat sasaran.

“Dulu banyak yang mengatakan bantuannya tidak tepat, sekarang dengan aplikasi ini semua bisa diverifikasi. Pendataan tidak lagi berdasarkan persepsi, tapi berdasarkan data,” tegas Maulana.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan