Capaian Pengobatan TBC di Jambi Naik, Dinkes Ungkapkan Langkah Pencegahan

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi.-JAILANI/JAMBI INDEPENDENT-

JAMBI,JAMBIKORAN.COM - Pemerintah Provinsi Jambi upayakan penekanan kasus Tuberkulosis (TBC) mulai menunjukkan hasil positif. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi, angka penemuan dan pengobatan kasus TBC serta keberhasilan pengobatan (Treatment Success Rate/TSR) pada tahun 2023- 2025 menunjukkan tren meningkat. 

Plt Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Provinsi Jambi, Saprimail mengungkapkan, semenjak bulan Agustus menuju September terjadinya peningkatan temuan kasus, namun, belum ada kab/kota yg mencapai target 90 persen. 

“Meski terjadi peningkatan angka keberhasilan pengobatan dari bulan Agustus sampai September akan tetapi dari 11 Kab/ Kota baru empat Kab/Kota yang  mencapai target 90 persen,” kata Saprimail, Selasa, 7 September 2025.

Dalam hal ini, Dinkes Provinsi Jambi menargetkan angka pengendalian TBC tersebut mencapai 90 persen yang juga merupakan target nasional. 

Adapun di tahun 2023 jumlah kasus TBC yang ditemukan 5.274, sedangkan yang telah di obati dengan peralatan lengkap mencapai 3.082 dengan kesembuhan 1.612. Dari jumlah kasus tersebut sudah tercapai 89 persen hanya kurang dari satu persen target yang telah ditetapkan, dengan target 90 persen.

Pada tahun 2024 terjadi peningkatan jumlah kesembuhan, meskipun terjadi peningkatan kasus TBC sebanyak 129,77 persen dari jumlah kasus yang ditemukan pada tahun sebelumnya. Sebanyak 6.844 kasus ditemukan, 4.244 kasus telah diobati dengan menggunakan peralatan lengkap, dengan angka kesembuhan mencapai 1.796.

Kemudian, pada 2025 terjadi penurunan jumlah kasus TBC akan tetapi terjadi peningkatan pengobatan kasus TBC sebanyak 3,55 persen. 

Adapun, jumlah kasus TBC di tahun 2025 tercatat sebanyak 6.209, yang telah diobati menggunakan peralatan lengkap sebanyak 3.449 dengan tingkat kesembuhan mencapai 1.860.

Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes provinsi jambi, Najatul Hasanah mengungkap bahwa pihaknya telah melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan program TBC di provinsi jambi dengan menempatkan 34 alat TCM ( tes cepat molekuler) sebagai alat diagnosis TBC di 11 Kabupaten/Kota. 

Dengan melibatkan rumah sakit swasta, klinik swasta serta dokter praktik mandiri dalam penanggulangan program TBC dalam bentuk MoU.

“Kita juga terus bekoordinasi lintas sektor untuk melakukan penemuan kasus secara aktif dan masif di tempat- tempat khusus seperti lapas, pesantren, sekolah dan madrasah,” kata Najatul. 

Ia menyampaikan bahwa gejala TBC meliputi batuk yang melebihi dua minggu, keringat malam hingga penurunan berat badan. 

“Jika memiliki gejala TBC, segera lakukan tes untuk memastikan diagnosis, lakukan pengobatan secara teratur dan lengkap hingga dapat membantu menyembuhkan penyakit dan mencegah penyebaran dan menghindari resiko TBC resisten obat,” kata Najatul 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan