Ada Kode Istilah Tertentu, Sejumlah Anggota Geng Motor Dicokok

Tampak Kapolsek Jambi Timur, AKP Edi Mardi Siswoyo menunjukkan sejumlah barang bukti.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent

JAMBI – Aksi tawuran pelajar yang sempat viral di media sosial berujung penangkapan. Sembilan orang pelajar SMP dan SMA diamankan jajaran Polsek Jambi Timur pada Sabtu (11/10/2025), setelah terlibat dalam aksi tawuran yang diduga berkaitan dengan geng motor.

Kapolsek Jambi Timur, AKP Edi Mardi Siswoyo, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat malam (10/10), di kawasan Jalan Lingkar Timur II, Kelurahan Payo Selincah, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi.

“Aksi ini bermula dari saling ejek di media sosial. Mereka menyebutnya ‘lamar-melamar’. Setelah sepakat, kedua kelompok janjian untuk bertemu dan akhirnya bentrok,” kata AKP Edi, Sabtu (11/10).

Polisi mengidentifikasi para pelajar yang terlibat setelah menganalisis video tawuran yang viral di media sosial dan menelusuri nomor kendaraan yang terekam dalam video. Keterangan dari warga sekitar lokasi juga membantu pengungkapan kasus ini.

BACA JUGA:Dukung Penguatan Akses Keuangan Daerah

BACA JUGA: Bantu 50 Unit Bedah Rumah, Sinergi Pemkot dan Baznas

Para pelaku yang diamankan berusia antara 14 hingga 17 tahun dan masih tercatat sebagai pelajar aktif di sejumlah SMP dan SMA di Kota Jambi.

Dari tangan mereka, polisi menyita senjata tajam berupa egrek (pisau panen sawit), beberapa telepon genggam, dan sepeda motor yang digunakan saat aksi.

Menurut pengakuan salah satu pelaku berinisial RAF, aksi tawuran itu ia ikuti untuk pertama kali. Pertemuan mereka direncanakan melalui grup WhatsApp.

 Beberapa istilah kode digunakan dalam percakapan mereka, seperti “lamar” (mengajak bertemu), “angin” (jika rencana mereka terendus polisi), dan “basah” (jika ada korban luka).

Beruntung tidak ada korban luka serius dalam peristiwa ini, karena para pelaku saling mengenal dan tinggal di wilayah yang sama di Kecamatan Jambi Timur.

Setelah proses pendataan, seluruh pelaku diserahkan ke orang tua masing-masing. Kapolsek mengimbau agar pengawasan dari pihak keluarga lebih diperketat, khususnya penggunaan ponsel dan aktivitas anak di malam hari.

“Orang tua harus lebih peduli. Periksa isi ponsel anak, jangan biarkan mereka keluar di malam hari tanpa pengawasan. Kami juga akan memanggil pihak sekolah untuk bersama-sama mencari solusi agar peristiwa serupa tak terulang,” tegas AKP Edi.(zen)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan