Presiden Prabowo Tanggapi Kritik Soal Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis
Presiden Prabowo Tanggapi Kritik Soal Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis--
JAMBIKORAN.COM - Presiden Prabowo Subianto menanggapi berbagai kritik yang muncul terkait kasus keracunan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia menilai sebagian pihak terlalu membesar-besarkan kasus tersebut hingga meminta agar program dihentikan, padahal jumlah insiden yang terjadi dinilai sangat kecil dibandingkan total porsi yang telah dibagikan.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat memberikan orasi ilmiah dalam sidang senat terbuka Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (18/10/2025).
Dalam kesempatan itu, Prabowo menjelaskan bahwa program MBG kini telah menjangkau lebih dari 36 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Golkar Gelar Pasar Sembako Murah di HUT ke-61, Warga Antusias di Tengah Hujan
BACA JUGA:Usai Ramai Isu Konten Hilang, Erika Carlina Pamer Momen Kebersamaan dengan DJ Bravy di Instagram
Menurutnya, program ini melibatkan 12.205 dapur yang masing-masing mempekerjakan puluhan pekerja lokal serta mendukung puluhan pemasok bahan makanan di tingkat desa.
Ia menyebut efek ekonomi dari program ini cukup besar karena turut menggerakkan sektor pertanian dan usaha kecil.
Prabowo menambahkan, keberhasilan program MBG bahkan menarik perhatian dunia internasional.
Ia mengungkapkan baru-baru ini menerima kunjungan perwakilan dari Rockefeller Institute, lembaga yang telah lama bergerak di bidang pangan dan pengentasan kemiskinan.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Tegaskan Program Makan Bergizi Gratis Akan Disempurnakan, Target Zero Keracunan
Dalam pertemuan itu, Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang menjadi contoh bagi dunia dalam pelaksanaan program makan gratis.
Meskipun demikian, Prabowo tidak menampik adanya sejumlah kasus keracunan yang terjadi di beberapa wilayah.