Daftar 6 Suvenir yang Harus Dihindari Saat Membeli Oleh-oleh Traveling

Reporter: Elisa Sakinah |

Editor: Finarman |

Rabu , 29 Oct 2025 - 12:30

ilustrasi membeli oleh-oleh saat traveling--

Jadi, sebelum membeli oleh-oleh dari destinasi wisata, pastikan suvenir yang Anda pilih ramah lingkungan dan tidak melanggar hukum.

Traveling bertanggung jawab bukan hanya soal menikmati tempat baru, tetapi juga menjaga kelestarian dunia yang kita jelajahi. (*)

daftar 6 suvenir yang harus dihindari saat membeli oleh-oleh traveling                            jambikoran.com - membawa pulang suvenir dari tempat liburan memang menyenangkan, tetapi tidak semua benda layak dijadikan oleh-oleh.
tanpa disadari, wisatawan bisa melanggar hukum atau etika lingkungan jika membeli suvenir yang berasal dari hewan maupun tumbuhan dilindungi, seperti gading gajah atau kulit harimau.
direktur kebijakan satwa liar humane society international, sarah veatch, menjelaskan bahwa banyak wisatawan keliru mengira produk satwa liar yang dijual bebas itu legal.
padahal, kenyataannya tidak demikian. wisatawan yang membawa produk tersebut ke negara asalnya dapat menghadapi masalah hukum seperti penyitaan, denda, bahkan hukuman penjara.
baca juga:jorge martin absen di motogp portugal 
baca juga:atletico madrid gebuk real betis
selain alasan hukum, penggunaan bahan dari hewan liar juga dapat merusak keseimbangan ekosistem dan mengancam spesies lain yang bergantung pada habitat tersebut.
karena itu, wisatawan disarankan untuk selalu menanyakan asal bahan suvenir kepada penjual sebelum membeli.
berikut enam jenis suvenir yang sebaiknya tidak dibeli saat traveling:
1. kopi luwak
baca juga:de bruyne cedera parah
baca juga:fenomena fatherless di indonesia, lima penyebab utama yang perlu diwaspadai
dikenal sebagai salah satu kopi termahal di dunia, kopi luwak banyak dijual di bali dan daerah lain di indonesia. namun, proses pembuatannya kerap dianggap tidak etis.
hewan luwak biasanya dikurung dalam kandang sempit dan dipaksa makan buah kopi.
proses ini dinilai kejam oleh aktivis kesejahteraan hewan dan tidak sesuai dengan prinsip pariwisata berkelanjutan.
2. keong ratu (queen conch)
baca juga: hilangkan lingkaran hitam di bawah mata
baca juga:ketahui posisi tidur paling sehat, beda untuk tiap orang
cangkang keong berwarna merah muda ini sering dijual sebagai hiasan atau suvenir pantai.
meski terlihat indah, populasi keong ratu di perairan karibia dan beberapa wilayah lain kini terancam punah.
negara seperti grenada, haiti, dan florida bahkan melarang wisatawan membawa pulang kerang jenis ini.
3. jimat burung kolibri
baca juga:cara sederhana meredakan nyeri punggung di rumah
baca juga:pelaku otodidak pakai kunci t, dpo curanmor di jambi ditangkap 
di beberapa pasar tradisional meksiko, wisatawan bisa menemukan jimat “chuparosa” yang terbuat dari tubuh burung kolibri kering.
menurut kepercayaan lokal, burung ini dipercaya membawa keberuntungan dalam cinta.
namun, banyak negara menganggap perdagangan burung kolibri ilegal, dan wisatawan yang membelinya bisa terjerat hukum.
4. kulit dan tulang unta
baca juga:sidang bop memanas, hakim semprot mantan kadis pendidikan
baca juga:ridho tinggalkan wasiat di secarik kertas 
produk dari bagian tubuh unta, seperti tas, sepatu, atau perhiasan, sering dijual tanpa label asal-usulnya.
sulit memastikan apakah hewan tersebut diperlakukan secara manusiawi. jika ragu dengan keasliannya, sebaiknya hindari membeli.
5. kaviar
telur ikan sturgeon beluga sempat dilarang diekspor oleh pbb karena populasinya menurun drastis.
baca juga:kadis pariwisata sungai penuh kecelakaan, mobil hilang kendali, tabrak gorong-gorong 
baca juga:tekankan pendamping lebih aktif di lapangan
hingga kini, amerika serikat masih melarang masuknya kaviar dari spesies ikan yang terancam punah.
wisatawan harus memastikan kaviar yang dibawa berasal dari spesies legal, dengan label dan segel yang masih utuh.
6. pasir dan batu karang
mengambil pasir atau batu karang dari pantai sebagai kenang-kenangan juga bisa berujung pada sanksi hukum.
baca juga:jorge martin absen di motogp portugal 
baca juga:fenomena fatherless di indonesia, lima penyebab utama yang perlu diwaspadai
pemerintah hawaii melarang pengambilan karang mati maupun batu hidup karena berpotensi merusak ekosistem laut.
hal yang sama berlaku di mesir mengambil potongan karang dari laut negara tersebut adalah tindakan ilegal.
jadi, sebelum membeli oleh-oleh dari destinasi wisata, pastikan suvenir yang anda pilih ramah lingkungan dan tidak melanggar hukum.
traveling bertanggung jawab bukan hanya soal menikmati tempat baru, tetapi juga menjaga kelestarian dunia yang kita jelajahi. (*)
baca juga:cara diet sehat di usia 20-an, tanpa membuat tubuh lemas dan stres
baca juga:pelaku otodidak pakai kunci t, dpo curanmor di jambi ditangkap