Cara Efektif Melindungi Diri saat Jadi Korban Perundungan
ilustrasi perundungan--
Jangan pernah merasa kamu harus menanggung sendirian, kamu bisa bicara kepada orang dewasa yang dipercaya (orang tua, konselor, atasan atau anggota keluarga).
Hal ini menjadi kunci dan bisa memberikan dukungan emosional, nasihat serta mengambil tindakan konkret untuk menghentikan bullying atau perundungan.
Hadirnya orang dewasa ini memiliki wewnang dan pengalaman untuk ikut campur tangan, melaporkan insiden atai memediasi situasi.
Kamu bisa menceritakan apa yang terjadi untuk bisa membantu melepaskan beban emosional.
3. Bangun Lingkup Pertemanan dan Dukungan Sosial yang Kuat
Membangun lingkup pertemanan yang positif bisa menjadi 'perisai' yang ampuh.
Di mana, pelaku bullying akan cenderung berpikir dua kali jika sedang menargetkan seseorang yang selalu bersama dengan sekelompok teman.
Tak hanya itu, teman juga bisa jadi salah satu tempat curhat dan memberikan semangat.
Dengan hadirnya teman-teman yang mendukung ini bisa memberikan kekuatan kolektif untuk pelaku perundungan, bahwa kamu sudah tidak sendirian.
4. Menghindari Kondisi dan Area Rawan Perundungan
Biasanya, kasus bullying terjadi di sejumlah tempat atau situasi tertentu, misalnya di lorong sepi, tangga belakang atau pun di grup chat tertentu.
Sejak dini, kamu perlu menghindari tempat-tempat tersebut dan sebisa mungkin jalan bersama teman serta berada di keramaian.
5. Mendokumentasikan Bukti Perundungan
Apabila perundungan terus dilakukan berulang, kamu bisa mendokumentasikannya sebagai bukti.
Termasuk kasus cyberbullying, kamu bisa tangkap layar pesan, menyimpan email ataupun catat tanggal, lokasi, waktu dan detail kejadian.
Bukti ini sangat penting dan berguna jika kamu memutuskan untuk melaporkan kasus tersebut ke pihak berwenang ataupun institusi terkait.
Selain itu, bukti konkret ini akan memperkuat laporan kamu dan membantu pihak yang berwenang untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelaku. (*)