Festival Lampion Berujung Kepanikan: Langit Indah Berubah Jadi “Hujan Api”
ilustrasi lampion--
Sikap ini pun memancing tanda tanya dari warganet yang menyoroti tanggung jawab panitia serta prosedur keamanan acara.
Padahal, festival ini diharapkan menjadi salah satu daya tarik wisata baru sekaligus penggerak ekonomi lokal.
BACA JUGA:Herlambang Dikembalikan ke Unja, Dirut RSUD Dijabat Pelaksana Tugas
BACA JUGA:Pemkab Muarojambi Kembalikan Mobil Sewa, Imbas Efisiensi Anggaran
Setelah sebelumnya digelar di kawasan Gumuk Pasir, tahun ini lokasi acara dipindahkan ke Pantai Goa Cemara dengan tujuan menarik lebih banyak pengunjung.
Sayangnya, insiden lampion jatuh justru memunculkan kekhawatiran soal keselamatan dan potensi kebakaran di kawasan pantai yang berangin.
Gelombang kritik pun muncul di kolom komentar media sosial. Banyak warganet menyampaikan kekesalannya atas kejadian tersebut.
“Kok bagian kebakaran pohonnya enggak diklarifikasi?” tulis akun @selarasdjiwaraga.
BACA JUGA:Gubernur Al Haris Tinjau Pelaksanaan TKA di SMAN 8 dan SMKN 1 Kota Jambi
BACA JUGA:Adenata dan Rheza Melesat Kencang Kuasai Podium MRS Seri Akhir Bersama CBR600RR
“Buat festival lampion kok di hutan? Ini mau bikin kebakaran hutan?” sindir @syafaaac.
“Nah ini yang bikin jadi hujan api…” tambah @bowie_plays.
Komentar-komentar tersebut menggambarkan kekecewaan publik terhadap kurangnya antisipasi penyelenggara terhadap potensi bahaya dari penggunaan lampion api di area terbuka.
Kini, publik menantikan klarifikasi resmi dan langkah evaluasi dari pihak panitia agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (*)
BACA JUGA:Wabup Batang Hari Bakhtiar Hadiri Pelantikan DPD Tani Merdeka Indonesia