Dorong Penyelesaian Jalan Alternatif, Kemas Faried Tinjau Kondisi Terminal Alam Barajo
TERMINAL: Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly saat menyambangi Terminal Alam Barajo. -RIZAL ZEBUA/JAMBI INDEPENDENT-
JAMBI,JAMBIKORAN.COM – Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly (KFA) bersama Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jambi, Benny Nurdin Yusuf, meninjau kondisi Terminal Alam Barajo pada Senin (8/12).
Kunjungan ini bertujuan memastikan pelayanan terminal tetap optimal serta membahas sejumlah agenda pengembangan.
Kemas Faried mengapresiasi peningkatan layanan di terminal, termasuk kebersihan dan kenyamanan penumpang. Ia bahkan berdialog langsung dengan warga untuk menyerap aspirasi.
“Pelayanannya sudah sangat luar biasa, semuanya sesuai standar nasional. Walaupun statusnya telah diambil alih Kementerian Perhubungan, kualitas pelayanan tetap memuaskan,” ujarnya.
Selain peninjauan fasilitas, Kemas Faried bersama ketua RT dan lurah membahas lanjutan rencana pembangunan jalan alternatif di sekitar terminal.
Meski aset terminal sudah dihibahkan ke pemerintah pusat dan dipagar, akses jalan masih digunakan masyarakat untuk mobilitas harian.
Menurut Kemas Faried, masih terdapat lahan milik warga yang harus disepakati sebelum pembangunan jalan alternatif dimulai.
Ia menargetkan penyelesaian pembahasan tersebut paling lambat akhir Desember 2025.
“Tidak ada penggantian karena keterbatasan anggaran. Jika dicapai kesepakatan, lahan akan dibersihkan dan pembangunan dilanjutkan tahun depan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPTD Kelas II Jambi, Benny Nurdin Yusuf, berharap koordinasi antara Pemkot, Kemenhub, dan masyarakat terus berjalan baik demi optimalisasi terminal sebagai pusat mobilitas.
Ia juga mendorong pemerintah pusat melakukan revitalisasi Terminal Alam Barajo, mengingat masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan.
“Terminal tipe A ini melayani rute AKAP dan AKDP, dan sudah memiliki dokumen perencanaan (DED) dalam Renstra pusat,” katanya.
Benny juga mengusulkan pemanfaatan fasilitas tambahan, termasuk puskesmas pembantu (Pustu) yang gedungnya telah tersedia, peningkatan fasilitas ibadah dari musala menjadi masjid, serta wacana pembangunan jogging track bila disetujui pusat.
Saat ini BPTD sedang menata ulang pemanfaatan lahan terminal seluas hampir 5 hektare, termasuk usaha cuci kendaraan.