Kemenkes Temukan Kasus Lumpuh Layu Pada Anak-Anak,Bagiamana Cara Pencegahannya? Cek Disini
Kemenkes Temukan Kasus Lumpuh Layu Pada Anak-Anak-jambi independent -
Kemenkes RI telah menemukan kasus baru lumpuh layu pada anak-anak di Jawa Tengah dan Jawa timur.
Acute flaccid paralysis (AFP) atau lumpuh layu adalah kondisi saat seseorang mengalami kelumpuhan pada bagian tubuh tertentu, seperti otot pernapasan atau anggota gerak, termasuk kaki atau tangan.
Lumpuh layu merupakan salah satu gejala polio yang bisa terjadi akibat tidak mendapat vaksinasi lengkap.
Kalau dibiarkan, kondisi yang sebenarnya bisa dicegah ini dapat membuat penderitanya mengalami cacat permanen, bahkan hingga kematian.
BACA JUGA:Bukan Cuman Manis,Ini 6 Manfaat Madu Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Risiko Tak Mengolah Daging dengan Baik
Lumpuh layu akibat polio sebenarnya bisa dialami oleh siapa saja, tapi lebih berisiko dialami oleh anak-anak usia di bawah 15 tahun, terutama yang tidak mendapatkan imunisasi polio lengkap.
Gejala polio umumnya muncul 3–6 hari setelah penderita terinfeksi virus polio, dan kelumpuhan bisa terjadi dalam waktu 7–21 hari setelah terinfeksi.
Tidak semua orang yang terinfeksi virus polio akan mengalami lumpuh layu.
Sebagian orang yang terinfeksi mungkin hanya merasakan gejala ringan yang mirip dengan infeksi lain yang tidak spesifik, seperti demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kaku di leher atau nyeri pada tungkai.
BACA JUGA:Cara Alami jaga Kesehatan Pencernaan
BACA JUGA:5 Kesalahan Umum Saat Menggunakan Masker Wajah, Apa Saja?
Tapi, pada beberapa orang, misalnya yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap atau mengalami kelemahan sistem imum, infeksi virus polio bisa menyebabkankerusakan saraf pada sumsum tulang belakang.
Kalau sudah begini, bisa terjadi kelemahan atau kelumpuhan pada tangan dan kaki, maupun keduanya, sehingga membuat penderitanya mengalami cacat permanen.