Kerusuhan di Papua Nugini Mengakibatkan Keadaan Darurat Nasional

Kerusuhan di Papua Nuguni-Tangkapan Layar-

Papua Nugini - Setelah demontrasi yang membuat 16 orang tewas akibat kekerasan,Terhitung sejak Kamis 11 Januari 2024 Papua nugini telah menetapkan Darurat Nasional

Demonstrasi yang disebabkan adanya kesalahan dalam pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu, mendadak berubah rusuh hingga terjadinya aksi perampokan.

Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, langsung menyerukan keadaan darurat dan menugaskan lebih dari 1.000 tentara siaga untuk turun tangan jika diperlukan.

Berikut deret fakta kerusuhan yang berujung pada penetapan darurat nasional di Papua Nugini.

Kerusuhan bermula di Ibu Kota Port Moresby pada Rabu 10 Januari 2024, setelah ratusan petugas polisi, staf penjara dan pegawai negeri sipil mogok kerja karena adanya kekurangan pada pembayaran gaji.

BACA JUGA:Mantap! Lowongan CPNS dan PPPK 2024 Akan Dibuka Lebih Dari Satu Kali

BACA JUGA:Siap-siap! Lowongan CPNS dan PPPK 2024 Dibuka Bulan Mei

Gaji PNS di Papua Nugini berkurang hingga 300 Kina atau sekitar Rp1,2 juta, dari yang semestinya. Pemerintah berdalih ada kesalahan administratif dalam pembayaran gaji PNS.

Demonstrasi yang mulanya digelar di gedung parlemen, berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan.

AFP melaporkan bahwa para demonstran itu tiba-tiba masuk ke toko-toko melalui jendela yang dipecahkan, memasukkan barang-barang curian ke dalam kotak kardus, troli belanja hingga ember plastik.

Kerusuhan juga pecah di Lae, kota terbesar kedua di Papua Nugini. Australian Broadcasting Corporation (ABC) melaporkan sedikitnya 16 orang tewas di Port Moresby dan Lae.

Selain korban tewas, sebanyak 25 orang juga tengah dirawat di rumah sakit terbesar Port Moresby karena menderita luka tembak.

Pada Kamis (11 Januari ) kemarin, Perdana Menteri James Marape menetapkan darurat nasional selama dua pekan untuk mengatasi kerusuhan di dua kota tersebut.

"Hari ini (11 Januari) kami menyerukan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota negara kami," kata Marape, dikutip AFP.

Tag
Share