60 Persen Lulusan SMKN 3 Mendapat Pekerjaan
KEJURUAN: Gedung wotkshop SMKN 3 Kota Jambi.-Elvina Desti Saputri/Jambi Independent-Jambi Independent
JAMBI - SMKN 3 Kota Jambi memastikan hampir 60 persen lulusannya terserap sebagai tenaga kerja. Sekolah ini merupakan Sekolah Menengah Kejuruan tertua di Provinsi Jambi, yang berdiri pada tahun 1967, dengan sebutan Sekolah Teknik Mesin (STM).
Sekolah tersebut awalnya berlokasi di Jalan Kapten Bakaruddin Rawasari, Nomor 12, Beliung, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Jambi. Mulai tahun 2015, sekolah tersebut berangsur-angsur pindah ke Jalan Kapten A Bakarudin, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi.
Pindah lokasi tersebut dikarenakan kurangnya lahan untuk memenuhi kebutuhan ruang kelas dan ruang praktek siswa dalam belajar.
Hal tersebut disampaikan oleh Tholip, Kepala SMKN 3 Kota Jambi, saat dikonfirmasi pada Senin (15 Januari 2024) lalu.
BACA JUGA:Antusias Sambut Safari Politik Ganjar Pranowo
BACA JUGA:SMAN 11 Gelar Turnamen Futsal, Dalam Rangka HUT SMAN 11 Kota Jambi ke 27
"Kita mulai tahun 2015 itu mulai pindah ke Paal X, dulu kita di STM samping Jamtos. Itu alat-alat sudah tua mulai tahun 2015, sebagian sudah pindah ke sini. Karena di sana luasnya hanya 1 hektar lebih, kalau disini kan ada 4 hektar lebih," jelasnya.
Tholip mengatakan, SMKN 3 Kota Jambi memiliki jumlah siswa lebih dari 1.550 orang, dengan 9 jurusan yang tersedia.
"peserta didik kita ada sekitar 1.550 orang dan kita memiliki 9 jurusan. Diantaranya jurusan Teknik Geomatika, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Pemesinan, Teknik Pengelasan, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik dan Bisnis Sepeda Motor, Teknik Audio Video, Bisnis Konstruksi dan Properti, dan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan," jelasnya.
Tholip mengatakan bahwa dari semua jurusan tersebut, lulusan yang terserap sebagai tenaga kerja mencapai hampir 60 persen.
BACA JUGA:Ganjar Yakin Hengkangnya Maruarar Bukan Penggembosan PDIP
BACA JUGA:Anies Baswedan Siap Hadirkan Sport Center Berstandar FIFA di Sorong
"Lulusan kita yang terserap sebagai tenaga kerja ada sekitar 60 persen, dan tersebar di tingkat bawah, seperti di bengkel motor, mobil, pasti dari sekolah kita. Kemudian juga ada yang terserap di perusahaan mobil, Pembangkit Listrik Negara (PLN)," tambahnya.
"Siswa kita saat magang itu tersebar ke seluruh perusahaan di Kota Jambi, dan luar kota seperti Sumatera Barat dan Palembang," katanya.