Gejala Penyakit Asam Lambung Naik, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Reporter: Aditiya |

Editor: Rian Muiz |

Selasa , 23 Jan 2024 - 21:04

Ilustrasi lambung-jambi independent -

Oleh karena itu, pahami saja gejalanya, penyebabnya, dan pengobatannya.

Gejala Penyakit Asam Lambung

Gejala GERD yang paling umum adalah sakit maag atau sensasi terbakar di dada.

Rasanya seperti nyeri dada terbakar yang dimulai dari belakang tulang dada dan bergerak ke atas hingga leher dan tenggorokan.

Makanan seperti masuk kembali ke mulut sehingga meninggalkan rasa asam atau pahit.

Gejala penyakit asam lambung lainnya adalah:

BACA JUGA:Kebaikan Yoghurt untuk Tubuh

1. Regurgitasi (naiknya asam ke tenggorokan dan mulut)

2. Sakit perut bagian atas atau dada

3. menelan (disfagia)

4. Sensasi benjolan di tenggorokan

5. Mual dan muntah

6. Bau mulut

gejala penyakit asam lambung naik, kenali penyebab dan cara mengatasinya                            penyakit asam lambung juga dikenal dengan gastroesophageal reflux disease (gerd) adalah gangguan pencernaan yang mempengaruhi cincin otot antara kerongkongan dan perut.
seringkali seseorang merasa mual atau muntah dikaitkan dengan penyakit asam lambung naik.
dikutip dari laman resmi eka hospital, otot kerongkongan bagian bawah yang melemah menyebabkan kerongkongan tetap terbuka.
ini membuat asam lambung naik kembali ke kerongkongan. 
orang sering mengalami naiknya asam lambung dari waktu ke waktu.
 baca juga:tips menjaga kesehatan lambung
baca juga:tips bantu kesehatan asam lambung
namun, ketika ini terjadi berulang kali atau lebih dari dua kali seminggu, kondisi tersebut menyebabkan gerd.
akan tetapi gerd tidak sama dengan penyakit maag meskipun sama-sama ada gangguan pada lambung.
harus pakai obat?
kebanyakan orang mengatasi penyakit asam lambung dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan.
beberapa orang mungkin memerlukan layanan untuk meringankan gejalanya meskipun ini jarang terjadi.
asam lambung mungkin tidak mematikan, akan tetapi jika penyakit ini diabaikan bisa menimbulkan komplikasi serius.
 baca juga:makanan yang aman untuk penderita asam lambung
baca juga:3 posisi tidur yang baik untuk kesehatan tubuh 
oleh karena itu, pahami saja gejalanya, penyebabnya, dan pengobatannya.
gejala penyakit asam lambung
gejala gerd yang paling umum adalah sakit maag atau sensasi terbakar di dada.
rasanya seperti nyeri dada terbakar yang dimulai dari belakang tulang dada dan bergerak ke atas hingga leher dan tenggorokan.
makanan seperti masuk kembali ke mulut sehingga meninggalkan rasa asam atau pahit.
gejala penyakit asam lambung lainnya adalah:
 baca juga:kebaikan tahu untuk kesehatan jantung 
baca juga:kebaikan yoghurt untuk tubuh
1. regurgitasi (naiknya asam ke tenggorokan dan mulut)
2. sakit perut bagian atas atau dada 
3. menelan (disfagia)
4. sensasi benjolan di tenggorokan 
5. mual dan muntah
6. bau mulut
7. bernapas
sakit maag dapat berlangsung selama 2 jam dan bisa memburuk setelah makan, berbaring atau membungkuk.
pemicu asam lambung
istilah "gastroesofageal" mengacu pada perut dan kerongkongan.
baca juga:manfaat buah nanas bagi kesehatan tubuh
baca juga:manfaat makan buah salak 
refluks berarti mengalir kembali.
refluks gastroesofagus adalah ketika apa yang ada di perut kembali ke kerongkongan.
pada pencernaan normal, otot kerongkongan bagian bawah (otot les) akan terbuka untuk memungkinkan makanan masuk ke perut.
kemudian, otot les menutup untuk menghentikan makanan dan cairan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan
penyakit asam lambung terjadi ketika les lemah, tidak bisa membuka dan menutup seperti seharusnya, yang membuat isi perut mengalir kembali ke kerongkongan.
cara mengatasinya
segera berobat ke dokter jika mengalami gejala penyakit asam lambung yang parah atau sering.
dokter akan mendiagnosis seberapa parah gejala yang ditimbulkan. 
baca juga:tips mengatasi bibir pecah-pecah pada anak
baca juga:tips kurangi resiko penyakit tbc
jika diperlukan, dokter akan memberikan obat untuk meredakan gejala yang muncul.
perlu di ingat untuk penyembuhan penyakit asam lambung ini juga perlu didukung oleh perubahan pola hidup sehat yang tepat.(*)