Bahlil Sebut Ada Politik yang Mengatur-atur, Terkait Kampus Ramai-ramai Kritik Jokowi

Bahlil Lahadalia Menteri Investasi.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAKARTA —Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut adanya suatu skenario di balik gerakan kritik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari sejumlah universitas di dalam negeri. 

Dia menyatakan paham terhadap skenario tersebut berdasarkan pengalamannya saat menjadi aktivis era 1998. 

Berdasarkan catatan Bisnis, sampai dengan saat ini terdapat civitas akademica dari setidaknya 25 universitas dalam negeri yang meminta Presiden Jokowi netral pada Pemilu 2024. 

Menanggapi hal tersebut, Bahlil menyampaikan keraguannya terhadap gerakan kritik dari civitas akademika itu. Dia menyebut ada beberapa dari mereka yang berafiliasi dengan paslon tertentu sehingga tidak murni independen. 

BACA JUGA:Lemari Jamuran? Ini 4 Tips Merawat Lemari Kayu Agar Tidak Muncul Jamur

BACA JUGA:Rinjani Kwinnara Nastine dan Isyana Syahira Meida Raih Gelar Atlet Terbaik PB Djarum

Bahlil mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya sebagai mantan aktivis 1998, ada yang mengatur skenario dari gerakan kritis para civitas akademika kepada Jokowi. 

"Alah, ya sudahlah mana ada politik tidak ada yang ngatur-ngatur. Kita tahu lah, ini penciuman saya sebagai mantan ketua BEM, ngerti betul barang ini. Terkecuali aku ini mahasiswa dulu kutu buku. Kita ini besar di jalan, gimana kita enggak paham gini-ginian," tuturnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan. 

Pada kesempatan yang sama, Bahlil menyebut semua bebas untuk menyampaikan pendapat. Menurutnya, Presiden Jokowi juga tidak terpengaruh oleh kritik tersebut. 

Adapun sejumlah kampus dan perkumpulan akademisi menuntut penegakan demokrasi yang dinilai kian luntur menjelang berlangsungnya pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari nanti. 

BACA JUGA:Ini 5 Tanaman Hias yang Mudah Dirawat, Bikin Cantik!

BACA JUGA:Indonesia Siap Berlaga di Sri Lanka International Challenge 2024 dengan 12 Perwakilan

Gelombang tuntutan dari kalangan intelektual ini mulai bergulir sejak akhir Januari lalu, tepatnya ketika civitas academica Universitas Gadjah Mada (UGM) mendeklarasikan Petisi Bulaksumur sebagai respons keprihatinan sekaligus kekecewaan terhadap manuver politik yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. 

Berikut daftar kampus dan akademisi yang menyikapi situasi demokrasi menjelang Pilpres 2024: 1. Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (31 Januari 2024) 2. Universitas Islam Indonesia (UII), Kamis (1 Februari 2024) 3. Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Jumat (2 Februari 2024) 4. Universitas Andalas (Unand), Jumat (2 Februari 2024) 5. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Jumat (2 Februari 2024) 6. Universitas Hasanuddin (Unhas), Jumat (2 Februari 2024) 7. Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Jumat (2 Februari 2024) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan