Ahok Sebut Jokowi Tak Bisa Kerja, Gerindra: Apa Prestasi Ahok di Komut Pertamina
Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok-Disway-
Jakarta - Pernyataan politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok yang juga pernah menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) terkait sindiran kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak bisa kerja, menuai sorotan.
Pasalnya, Ahok yang pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Komut Pertamina dinilai minim prestasi.
Anggota Dewan Pakar Gerindra, Bambang Haryo Soekartono menyatakan bahwa Ahok seperti kurang mengerti bagaimana caranya untuk memajukan perusahaan migas pelat merah tersebut.
“Apa prestasi Ahok sebagai Komut Pertamina? 4 tahun jadi Komut, 7 Depo milik Pertamina meledak. Dan sampai saat ini tidak ada kejelasan kenapa meledak dan belum pernah Ahok mengeluarkan statement terkait solusi permasalahan tersebut. Dan ini merupakan bencana dari Pertamina yang cukup besar,” kata BHS akrab, Rabu 7 Februari 2024.
Tak hanya itu, lanjut BHS, pemberian santunan terhadap korban jiwa peristiwa meledaknya Depo Pertamina Plumpang pada Jumat 3 Maret 2023 masih kurang memuaskan karena santuan kerugian sangat kecil menurut korban.
Begitu pula di Depo Pertamina Dumai pada April 2023, bantuan kepada masyarakat yang terdampak dinilai juga begitu kecil.
Pada saat peristiwa Plumpang, Ahok tidak muncul sama sekali bahkan sampai dengan seminggu setelah peristiwa tersebut dan tidak memberikan statement sama sekali.
Harusnya Ahok peduli terhadap korban ledakan Depo Plumpang tersebut. Dimana banyak korban rumah rusak mencapai 30 orang yang warganya merupakan mantan warganya pada saat dia menjabat Gubernur.,” ungkap BHS
Sambung dia, di masa-masa kritis seperti itu, seharusnya Komut Pertamina tampil pasang badan menemui warga yang pernah menjadi warganya saat dia sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Jadi jangan hanya datang di acara-acara seremonial saja, kalau cuma datang di acara seremonial, orang yang tidak kompeten pun juga bisa,” seloroh BHS.
Selama Ahok menjabat Komut (Pertamina), BBM pun dirasa masyarakat cukup tinggi kenaikannya. Terus, apa kerjanya Ahok?! Kok hasil kerjanya dirasa tidak bermanfaat untuk masyarakat. Saya bersyukur kalau dia berhenti,” pungkasnya. (*)