Masih Pakai Paku, Indonesia Jadi Negara Terakhir yang Menggunakan Paku pada Pemilu

Ilustrasi coblos surat suara--

Ternyata cara pemungutan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) yang menggunakan paku untuk mencoblos hanya tersisa 2 negara saja dan salah satunya adalah Indonesia.

Sebagian besar negara-negara di dunia sudah menggunakan metode yang lebih modern, seperti menggunakan centang dengan pulpen, dan lain-lain untuk memilih kandidat pemimpin.

Hal ini karena menggunakan paku sudah dianggap ketinggalan jaman.

Beberapa negara yang menggunakan metode lebih modern di antaranya Inggris yang menggunakan pensil, kemudian Korea Selatan yang menggunakan stempel dan beberapa negara bagian di Amerika yang bahkan lebih canggih menggunakan tablet.

BACA JUGA:Surat Suara Besar dan Sulit Dilipat, Netizen : Surat Suara Pemilu 2024 Terlalu Besar

BACA JUGA:Google Doodle Tampilkan Kotak Suara dengan Bendera Merah Putih pada Pemilu 2024

Diketahui Indonesia dan Kamboja menjadi 2 negara terakhir yang masih menggunakan metode paku untuk mencoblos pada Pemilu di negaranya masing-masing.

Sebenarnya Indonesia sudah menggunakan pulpen pada Pemilu 2004 dan 2009, tapi hasilnya malah kacau, Masyarakat masih banyak yang belum memahami metode tersebut, sehingga membuat surat suara tidak sah.

Sementara itu, pada era presiden Soeharto, cara pemungutan suara menggunakan metode coblos paku merupakan yang paling sering digunakan saat Pemilu, dan ini masih terjadi karena Masyarakat masih banyak yang berpendidikan rendah dan kurang paham dengan sistem pemilihan selain paku, baik centang dengan pulpen atau dengan media elektronik.

Paku masih menjadi metode terbaik Pemilu di Indonesia

Menanggapi hal tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia menegaskan bahwa penggunaan paku sebagai alat coblos masih dianggap sebagai pilihan terbaik. 

BACA JUGA:Wakapolda Jambi Ingatkan Personel agar Profesional, Cek Kesiapsiagaan Pengamanan Pemilu 2024 di Bungo

BACA JUGA:Wapres Ajak Tokoh Konghucu Berperan Ciptakan Pemilu Sejuk dan Damai

Hal ini disampaikan oleh Ketua KPU, Hasyim Asyari, yang menjelaskan bahwa cara mencoblos dengan paku dianggap paling egaliter dibandingkan dengan menggunakan alat tulis.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan