BKSDA Mediasi Atasi Kisruh Warga dan Gajah

--

KUALA TUNGKAL - Kisruh warga dan puluhan gajah di Desa Muara Danau, Desa Tanah Tumbuh dan Kelurahan Lubuk Kambing, Kecamatan Renah Mendalu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) sudah mulai kondusif.

Sebelumnya beredar kabar bahwa Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kelurahan Lubuk Kambing, Kecamatan Renah Mendalu diduga diserang warga, kejadian itu terjadi pada, Minggu 25 Februari 2024.

BACA JUGA:Obesitas Bisa Terjadi di Masa Kanak-kanak, Ini Dia 7 Faktor Umum

BACA JUGA:Bikin Si Kecil Semangat Makan! Ini 6 Ide Menu Bekal Sekolah

 

Penyerangan itu diduga akibat laporan warga ke BKSDA terkait gajah yang merusak perkebunan kelapa sawit warga namun tidak ditanggapi.

Kapolres Tanjab Barat AKBP Agung Basuki saat dikonfirmasikan Rabu, 28 Februari 2024 mengatakan, sempat ada selisih paham masyarakat dengan rekan-rekan di BKSDA karena keluhan masyarakat tiga bulan ini kurang lebih 40 ekor gajah yang

masuk ke pemukiman perkebunan masyarakat.
    Kapolres menyebut, sudah diajak pertemuan antara BKSDA dengan masyarakat tapi belum ada titik temu. Dan terakhir sebelum malam kejadian, masyarakat kembali mendatangi BKSDA untuk kembali mempertanyakan seperti apa langkah-langkah nyata BKSDA maupun FZS untuk menghalau gajah yang masuk ke pemukiman mereka yang sudah merusak kebun mereka.

Tetapi karena situasi keadaan malam, komunikasi tidak terjalin dengan baik dan adanya provokasi dari masyarakat juga sehingga terjadi insiden, pengrusakan balai konservasi.
    Kapolres menyebut, penyerangan Stasiun Reintroduksi Orang Utan Danau Alo, di Kecamatan Merlung, satu rangkaian. "Yang pertama di Lubuk Kambing, kemudian yang kedua di camp orang utan itu," ujarnya.
    Kapolres memastikan bahwa kondisi petugas di Stasiun Reintroduksi Orang Utan dalam keadaan baik, untuk TKP diamakan dari Polsek dan juga Koramil setempat dan di backup dari Polres untuk mengamankan situasi.
    "Untuk situasi sendiri, hingga saat ini masih dalam keadaan aman,kondusif dan permintaan dari masyarakat dan juga tokoh masyarakat disana dilakukan mediasi pihak BKSDA, FZS untuk dicarikan jalan keluarnya," ungkapnya.
    Pada saat kejadian itu kondisi mulai tidak kondusif ada indikasi mulai anarkis, Kapolres bilang tokoh masyarakat berinisiatif mengamankan rekan-rekan BKSDA.
"Dari rekan-rekan BKSDA Alhamdulillah aman. Mereka juga tidak ada luka,tidak ada bullying, ataupun mereka yang tersakiti secara fisik tidak ada, Alhmdulillah mereka dalam keadaan aman dan sehat," ujarnya.
    Kapolres menyebut, kondisi saat ini sudah mulai kondusif aman. Dua hari ini sudah dilakukan mediasi antara BKSDA dan masyarakat untuk mencari solusi gajah yang masuk didalam pemukiman warga.
    Untuk kawasan sendiri, Kapolres  bilang masih dilakukan pengecekan sementara saat ini difokuskan untuk penyelesaian masalah terlebih dahulu. "Untuk wilayah nya mungkin yang lebih berwenang mengetahui dari KLHK,”tutupnya. (Rul/viz)

Tag
Share