Pertamina Berhasil Raih Efisiensi Biaya dan Peningkatan Laba Sebesar 1,25 Miliar Dollar AS
Direktur Utama Nicke Widyawati-Antara-
“Pertamina kini semakin kokoh dalam komitmennya untuk terus berinovasi, menjaga efisiensi operasional, dan mempertahankan posisi sebagai pemimpin di sektor energi Indonesia,” imbuh Nicke.
Hingga saat ini, beragam program inovasi terbaik telah dijalankan Pertamina, baik itu hulu, pengolahan, distribusi, maupun commercial and trading.
Pada sektor hulu, inovasi yang dijalankan Pertamina, di antaranya adalah sentralisasi pengadaan chemical dan borderless operation.
Sementara di sektor pengolahan, inovasi yang dilakukan adalah optimasi pengadaan crude, program efisiensi konsumsi energi, dan optimalisasi unit proses.
Untuk sektor distribusi, inovasinya adalah optimasi rute, parcel size dan tonase. Sedangkan di sektor commercial and trading, Pertamina telah menjalankan program efisiensi proses pengadaan liquid petroleum gas (LPG) serta bahan bakar minyak (BBM).
Selain itu, holding Pertamina juga menjalankan berbagai program optimasi, seperti liability management, renegosiasi pajak, sentralisasi infrastruktur informasi dan teknologi (IT), optimasi aset-aset penunjang, dan sentralisasi proses pengadaan barang serta jasa.
“Sinergi bisnis, digital transformation, revenue enhancement, serta low risk environmental, social, and governance (ESG) adalah empat fokus untuk meningkatkan cost optimization tahun ini,” ucap Nicke.
Sementara itu, Komisaris Pertamina Heru Pambudi juga mengapresiasi segala inovasi dan totalitas semua pihak yang terlibat dalam menjalankan program optimasi biaya di lingkungan Pertamina Group.
“Untuk meraih visi Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia, implementasi cost optimization di setiap lini Pertamina Group menjadi sangat penting," kata Heru.
Heru menambahkan, pembangunan budaya sadar biaya yang berpatokan pada revenue melalui program optimasi biaya sebagai perwujudan budaya Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AKHLAK) terbukti berhasil memperkuat daya tahan Pertamina dan jadi pondasi untuk terus bergerak.
"Penggunaan anggaran juga harus optimal, efisien, dan governance. Pertamina harus mampu menerapkan prinsip zero tolerance untuk tindakan korupsi," tegas Heru.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 yang diusung pemerintah.
Dukungan tersebut Pertamina lakukan dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut pun sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (*)