Status Darurat Banjir di Tebo Dihentikan
--
MUARATEBO - BPBD Kabupaten Tebo memutuskan tidak memperpanjang status darurat banjir.
Meskipun saat ini, Kabupaten Tebo masih dilanda banjir.
BACA JUGA:Tips Agar Santan Tidak Pecah, Sentuhan Lezat dalam Masakan
BACA JUGA:Tips Memasak Telur dengan Baik untuk Kesehatan
Plh Kalak BPBD Kabupaten Tebo, Nafri Junaidi mengatakan, keputusan ini diambil berdasarkan rekomendasi dari BMKG.
Di mana curah hujan di Kabupaten Tebo rendah dan debit air di pintu bendungan sudah normal.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tebo, telah memutuskan status darurat banjir di Tebo berakhir pada 29 Februari 2024 lalu.
Nafri Junaidi mengatakan, status tidak akan di perpanjang, dan tenda-tenda BPBD yang didirikan untuk dapur umum telah ditarik.
Tak hanya itu, bantuan yang disalurkan juga telah distop.
“Keputusan ini diambil karena rekomendasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi, memprediksi Kabupaten Tebo tetap diguyur hujan, namun dengan intensitas rendah,” terangnya.
Sedangkan debit air bendungan batanghari, yang ada di Kabupaten Dhamasraya Sumbar, saat ini dalam keadaan normal.
Kalau menurut data BMKG, memang hujan intensitasnya sudah berkurang.
“Keadaannya juga sudah normal air dibendungan Dhamasraya. Jadi kita tidak perpanjang statusnya,” katanya.
Sementara itu, data dari BPBD Kabupaten Tebo, ada 6 kali banjir terjadi di Kabupaten Tebo.
Terhitung dari awal Januari hingga awal bulan Maret ini. Hanya saja dari jumlah tersebut, ada 2 kejadian banjir yang termasuk kategori besar.
Ini karena merendam hingga 9 kecamatan dari 12 kecamatan dalam Kabupaten Tebo, umumnya kecamatan yang terendam berada di daerah aliran sungai.(wan/zen)