Acungkan Pisau saat Paripurna, Aksi Ketua DPRD Kabupaten Solok Tuai Kecaman Publik

ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra-IST/JAMBI INDEPENDENT-

Kontroversi ini bukan hanya menyoroti kepemimpinan dan kinerja DPRD Solok, tetapi juga memicu debat tentang etika dan tata kelola kepemimpinan di lembaga legislatif.

Masyarakat prihatin tentang  bagaimana tindakan seperti ini dapat merusak citra dan kredibilitas DPRD Solok di mata publik.

BACA JUGA:Jakarta Tak Lagi DKI, DPR Sahkan UU DKJ

BACA JUGA:Dua Menteri Inggris Mengundurkan Diri, PM Terpaksa Rombak Kabinet

Aksi Dodi menuai kecaman dari berbagai pihak. Masyarakat menilai tindakannya tidak pantas dan  mencoreng citra DPRD.

Berbagai organisasi masyarakat sipil dan aktivis mengecam keras tindakan Dodi dan mendesak agar dia diproses hukum.

Dodi Hendra telah meminta maaf atas aksinya. Ia mengaku khilaf dan tidak bermaksud untuk  mengancam Irmanudin.

Dodi menjelaskan bahwa pisau tersebut merupakan pisau lipat yang biasa dia bawa untuk keperluan sehari-hari.

BACA JUGA:Yuk Simak Tips Memilih Hijab Agar Tampil Stylish Saat Lebaran Nanti

BACA JUGA:Raphinha Bawa Barcelona Raih Kemenangan Tipis 1-0 atas Las Palmas

DPRD Kabupaten Solok telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kejadian tersebut. Tim investigasi akan mengumpulkan bukti dan keterangan dari para saksi.

Masyarakat mendesak agar Dodi Hendra diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua DPRD.

Mereka juga meminta agar aparat penegak hukum menindak tegas Dodi atas aksinya yang mengancam keselamatan orang lain.

Pihak berwenang dan otoritas terkait telah merespons insiden ini dengan serius. Mereka menyatakan bahwa tindakan Dodi Hendra tidak dapat diterima dan sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan