Bulog Tidak Berencana Tambah Kuota Impor Beras

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi (kanan) di Jakarta. -ANTARA/Indra Arief Pribadi -Jambi Independent

Jakarta- Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan tidak ada rencana untuk mengajukan penambahan kuota impor beras dari rencana 3,6 juta ton pada 2024.

Hal itu ditegaskan Bayu di Jakarta, Selasa, meskipun dia mengakui produksi beras pada tahun ini menghadapi berbagai tantangan dan berpotensi tidak sesuai harapan.

“Insya Allah cukup, semoga tidak (tambahan impor),” kata Bayu.

Bayu mengatakan hingga awal April 2024, dari kuota impor 3,6 juta ton, sebanyak 1 juta ton sudah masuk proses pengadaan yakni 650 ribu ton berada di pelabuhan dan 350 ribu ton sudah kontrak.

BACA JUGA:Kementerian ESDM Pantau Potensi Bencana, Selama Libur Lebaran 2024

BACA JUGA:Lebih dari 600.000 Anak di Rafah Terperangkap dalam Situasi Mengerikan

“Semua untuk yang 2024 sudah satu juta (ton), bukan dari yang 2023,” ujarnya.

“Pokoknya pada saat ini saya tidak berniat untuk minta tambahan (impor)," kata Bayu menambahkan.

Bayu menjelaskan upaya untuk memperkuat stok beras tahun ini dari domestik, agar mengurangi ketergantungan impor, yang salah satunya adalah program Mitra Tani.

Skema dalam Mitra Tani yang digunakan adalah Bulog mendampingi kelompok petani untuk memproduksi beras dengan menjamin pembiayaan pupuk, pengendalian hama hingga pemberian kredit ke petani. Kemudian nantinya hasil produksi beras tersebut akan diserap Bulog.

BACA JUGA:Film 'Possession: Kerasukan' Siap Menghantui Penonton Mulai 8 Mei 2024!

BACA JUGA:Sadis! Ayah di Bandung Aniaya Anak Tirinya Hingga Tewas

“Intinya program ini adalah Bulog mendampingi untuk bisa kita bersama-sama meningkatkan produktivitas beras dan produktivitas petani kita tingkatkan,” ujar dia.

Bayu mengatakan pada tahap awal, pihaknya sudah mengolah ratusan hektar lahan petani di Kediri. Dia optimistis dengan lahan garapan itu bisa meningkatkan produktivitas beras lebih besar 10 persen sampai 20 persen dari rata-rata produktivitas nasional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan