PKL Komit Jaga Kebersihan

Reporter: Zisyah Maudy Safitri |

Editor: Rizal Zebua |

Rabu , 01 May 2024 - 16:57

BERJUALAN: Tampak penjual buah-buahan di kawasan Tugu Juang, berusaha tertib dengan menjaga kebersihan.-Zisyah Maudy Safitri/Jambi Independent-Jambi Independent

JAMBI – Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Tugu Juang, Kota Jambi, mengaku tak tahu akan kemana lagi untuk berjualan, jika secara permanen mereka dilarang berjualan di kawasan tersebut.

Apalagi, beberapa pedagang mengaku, telah bertahun-tahun berjualan di kawasan tersebut, dan tentunya telah memiliki pelanggan yang akrab dengan dagangan mereka.

Seperti yang dikatakan Rais, seorang pedagang durian di kawasan Tugu Juang, Kota Jambi. ia mengaku kerap ditertibkan berbagai pihak. Mulai dari Kelurahan, Kecamatan, hingga Satpol PP Kota Jambi.

Namun, para PKL tidak memiliki pilihan lain selain berjualan di pingiran jalan raya di sekitaran Tugu Juang.

"Sudah dikasih tahu, tapi kami juga harus berjualan untuk mencari nafkah," ungkap Rais, yang mengaku telah hampir 10 tahun berjualan di kawasan tersebut.

Ia mengatakan, bahwa sebenarnya memang tidak diperbolehkan berjualan di ruang publik tersebut.

Namun ia beranggapan, bahwa pemerintah juga tidak dapat menghalangi masyarakat nya untuk mencari rezeki. Maka dari itu dibuat lah aturan agar sekitaran jalan tetap kondusif dan bersih.

"Kami baru boleh buka setelah jam setengah 4 sore kalau hari biasa, kalau hari libur boleh dari pagi," ujar Rais.

Dalam menjaga kebersihan, para pedagang diharuskan mengkondisikan sampah masing-masing, dengan mengumpulkan sampah di dekat satu tiang listrik paling ujung di sekitaran Tugu Juang.

"Nanti sampah nya dikumpulin di situ semua," ujar Rais, sambil menunjuk ke arah tiang listrik.

pkl komit jaga kebersihan                            jambi –  sejumlah pedagang kaki lima (pkl) di kawasan tugu juang, kota jambi, mengaku tak tahu akan kemana lagi untuk berjualan, jika secara permanen mereka dilarang berjualan di kawasan tersebut.
apalagi, beberapa pedagang mengaku, telah bertahun-tahun berjualan di kawasan tersebut, dan tentunya telah memiliki pelanggan yang akrab dengan dagangan mereka.
seperti yang dikatakan rais, seorang pedagang durian di kawasan tugu juang, kota jambi. ia mengaku kerap ditertibkan berbagai pihak. mulai dari kelurahan, kecamatan, hingga satpol pp kota jambi.
namun, para pkl tidak memiliki pilihan lain selain berjualan di pingiran jalan raya di sekitaran tugu juang. 
baca juga:beras kerinci tak bisa penuhi kebutuhan lokal
baca juga:ingin balikan sama mantan, coba deh dengari lagu-lagu barat ini, bisa jadi alasan kamu buat balikan
"sudah dikasih tahu, tapi kami juga harus berjualan untuk mencari nafkah," ungkap rais, yang mengaku telah hampir 10 tahun berjualan di kawasan tersebut.
ia mengatakan, bahwa sebenarnya memang tidak diperbolehkan berjualan di ruang publik tersebut.
namun ia beranggapan, bahwa pemerintah juga tidak dapat menghalangi masyarakat nya untuk mencari rezeki. maka dari itu dibuat lah aturan agar sekitaran jalan tetap kondusif dan bersih. 
"kami baru boleh buka setelah jam setengah 4 sore kalau hari biasa, kalau hari libur boleh dari pagi," ujar rais. 
baca juga:sekda a ridwan apresiasi prestasi perempuan, peringati hari kartini tingkat kota jambi
baca juga:perpustakaan daerah jambi ramai dikunjungi mahasiswa akhir, rita: cari berbagai referensi
dalam menjaga kebersihan, para pedagang diharuskan mengkondisikan sampah masing-masing, dengan mengumpulkan sampah di dekat satu tiang listrik paling ujung di sekitaran tugu juang.
 "nanti sampah nya dikumpulin di situ semua," ujar rais, sambil menunjuk ke arah tiang listrik. 
dari masyarakat sendiri belum ada yang mengeluhkan para pkl yang berjualan di pinggiran jalan tersebut. 
"di sini gak macet, jadi masyarakat ga ada komplain," aku rais.
baca juga:yuk raih gelar sarjana tanpa penundaan, cobai kiat sukses lulus kuliah tepat waktu ini
baca juga:pj walikota jambi pimpin penilaian lurah berprestasi, harap lurah dan tp-pkk tingkatkan kinerja dan inovasi
ruang publik merupakan suatu tempat dimana masyarakat bebas berkumpul atau menjalankan aktivitasnya.
salah satu ruang publik di kawasan tugu juang, kelurahan selamat, terlihat masih banyak pkl liar yang mendirikan tenda untuk menjual dagangannya.
diketahui, lurah kelurahan selamat telah menjelaskan, bahwa ia sudah memberi peringatan dan turun ke lapangan langsung untuk menertibkan pkl liar di sekitaran tugu juang.
"kami sudah mendatangi lapangan dan bertemu dengan ketua pedagang disitu, mengingatkan aturan yang berlaku guna ditaati oleh pedagang," ujar raden abdul latif, lurah kelurahan selamat.(mg08/zen)