Harga Getah Karet Naik, Meski Produksi Menurun
TIMBANG: Tampak beberapa petani karet tengah menimbang karet.-Khofifatun Ngaliya/Jambi Independent-Jambi Independent
JAMBI - Harga jual getah karet, di tingkat petani Desa Penerokan, Kabupaten Batanghari, terpantau naik, dari Rp11.500 per kilogram menjadi Rp12.500 per kilogram.
Harga ini, mulai mengalami kenaikan dari seminggu yang lalu. Kenaikan harga getah karet, dikarenakan momen Hari Raya Idul Adha tahun 2024.
“Alhamdulillah hari ini (kemarin, red) getah naik, dibanding sebelumnya yang Rp11.500 per kilogram sekarang naik,” kata Asik, seorang petani karet di sana.
“Walaupun susah cari getah sekarang, ya tetap syukuri,” timpalnya.
BACA JUGA:Limbah Sawit PT Fortius Bocor, Cemari Sungai Tantang Batangasam
BACA JUGA:Ada Permintaan SYL Rp500 Juta untuk THR DPR RI
Setiap 2 Minggu sekali, para petani karet selalu menjual getah karet mereka kepada para toke-toke getah atau pengepul getah karet.
Dan kebanyakan para petani menjual hasil karet getah, dalam keadaan masih basah. Ini karena waktu yang cukup singkat dengan masa penjualan getah karet.
Penjualan getah karet di wilayah ini, memang dari tahun ke tahun selalu dilakukan 2 Minggu sekali. Karena para toke atau pengepul getah akan keliling untuk membeli getah karet para petani sekitar.
“Pada hari Rabu dan Kamis (setiap 2 minggu), para toke akan keliling untuk membeli getah karet,” timpalnya.
BACA JUGA:Presiden: Pompanisasi di Seluruh Provinsi Antisipasi Kekeringan
BACA JUGA:Optimis akan Capai Target Nilai Investasi di Kota Jambi
Harga pembelian getah karet ditentukan oleh setiap para toke getah, yang mana mereka menentukan harga dari pabrik tempat penjualan getah karet.
Banyak para petani karet yang kesusahan untuk mencari getah akhir-akhir ini. Karena kondisi cuaca yang tidak menentu membuat para petani karet bingung untuk menyadap atau tidak.