Gardu Induk Pelabuhan Dagang Mulai Beroperasi
Manager PLN Kuala Tungkal Mandala Putra.-Khairul Umam/ Jambi Independent-
KUALA TUNGKAL - PLN Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) telah mengoperasikan Gardu induk di Pelabuhan Dagang, Kecamatan Tungkal Ulu.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan pemadaman di empat kawasan yang ada di Tanjab Barat.
Persoalan listrik masih menjadi persoalan di empat Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, diantaranya Kecamatan Tebing tinggi, Merlung, Batang Asam dan Muara Bapalik.
BACA JUGA: Night Fun Run Meriahkan HUT Batanghari ke-76
BACA JUGA:Percepatan Stunting Merangin Tiru Padang Pariaman
Hal itu dikatakan Manager PLN Kuala Tungkal Mandala Putra, saat ini proses pengerjaan gardu induk yang berada di pelabuhan dagang tersebut sudah mulai beroperasi.
"Sesuai rencana kita di tanggal 30 November kemarin 2024, kita memulai pengoperasian gardu induk yang berada di Pelabuhan Dagang“ujarnya, Senin, 9 Desember 2024.
Dengan beroperasinya gardu induk tersebut, permasalahan jaringan listrik (Kekurangan daya) yang sering terjadi di masyarakat Tungkal Ulu dan sekitarnya dapat teratasi.
Karena permasalahan masyarakat di Tungkal Ulu selama ini, beban listrik di tungkal ulu itu terus bertambah secara masif mencapai 8 Mega.
Sementara PLTG Purwodadi hanya bisa memasok 6 Mega karena ada kerusakan mesin. Sebagai solusinya, pihaknya mengalihkan aliran dari Muara Sabak dan gardu induk Kuala Tungkal. Sehingga saat malam hari tegangan jadi menurun dan kurang stabil.
"Dan ini menjawab persoalan, kenapa saat malam di Tungkal Ulu selama ini tegangan sering drop ataupun padam. Inilah faktornya," ungkapnya.
"Mudah mudahan dengan beroperasinya gardu induk pelabuhan dagang, dengan kapasitas trafo 30 watt ini dapat mengatasi persoalan listrik di Tungkal Ulu," imbuhnya.
BACA JUGA:Kadis Damkartan Kota Jambi Soroti Penyebab Kebakaran dan Himbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan
BACA JUGA:Pemerintah Kota Jambi Buka Pendidikan Dasar Pemadam Kebakaran bagi PPPK Tahun 2024
Dimana ada panjang jaringan mencapai 200 kilometer di Desa Purwodadi yang menjadi permasalahan jaringan. Dengan panjang nya jaringan ini mengakibatkan masyarakat yang berada di paling ujung kerap drop dan padam listriknya.
"Ketika gardu pelabuhan dagang beroperasi, jaringan yang sepanjang 200 km ini akan kita pecah menjadi Tiga dari total Lima cabang, sehingga beban listrik dapat merata, jadi totalnya ada empat Kecamatan yang akan dilalui, sehingga pendistribusian aliran listrik dapat merata,”pungkasnya. (Rul/Viz)